Kendalikan Inflasi Volatile Food, Pemerintah Targetkan Harga Pangan Bergejolak Kurang dari 5%

Ilustrasi. Foto: MI

Kendalikan Inflasi Volatile Food, Pemerintah Targetkan Harga Pangan Bergejolak Kurang dari 5%

Fetry Wuryasti • 27 March 2024 17:19

Jakarta: Pengendalian inflasi volatile food menjadi penting dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
 
Dalam high level meeting inflasi Januari 2024, salah satu yang ditargetkan untuk tim pengendali inflasi pusat dan tim pengendali inflasi daerah itu ialah menahan gejolak inflasi harga pangan (volatile food).
 
"Idealnya kita bisa mencapai untuk inflasi volatile food kurang dari lima persen. Dengan demikian, GNPIP sebagai salah satu upaya kita mewujudkan itu bisa didukung bersama-sama," kata Deputi I bidang koordinasi ekonomi makro dan keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan pada acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dilansir Media Indonesia, Rabu, 27 Maret 2024.
 
Dalam arahan Presiden Joko Widodo pada Rakornas pengendali inflasi di tahun lalu disampaikan ada dua indikator penting yang harus dicapai dan dikawal terus, yaitu pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
 
Pada 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai di sekitar lima persen dengan inflasi di 2,61 persen. Untuk 2024, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,2 persen.
 
"Mudah-mudahan di kuartal I-2024 dengan masifnya aktivitas masyarakat karena Pemilu diharapkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai seperti kuartal IV-2023, sekitar lima persen," kata Ferry.
 
Kemudian di 2025, pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa berada di sekitar 5,3-5,6 persen.
 
"Ini sedang kami bahas di Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) 2025. Ini sebagai bagian dari target 2025-2029. Di konsep Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), targetnya 5,0-5,1 persen," jelas Ferry.
 
Kemudian, monitoring juga harus dilakukan pada pergerakan inflasi. Pada 2023, inflasi Indonesia tercatat 2,61 persen di dalam kisaran target tiga plus minus satu persen.
 
Untuk 2024, target inflasi diturunkan menjadi 2,5 persen plus minus satu persen. Karenanya, target ini butuh perhatian karena di satu sisi target pertumbuhan ekonomi dinaikkan, tetapi di sisi lain target inflasi lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu sampai dengan tiga tahun ke depan.
 
Apabila dua target bisa dikelola dengan baik, nanti muaranya diharapkan bisa kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
 

Baca juga: 

BI Ingatkan Jaga Inflasi Volatile Food saat Ramadan dan Idulfitri

Target income per kapita 2024

Di 2024, target income per kapita masyarakat Indonesia diharapkan bisa mencapai USD5.500 per kapita. Dengan pertumbuhan ekonomi 5,3-5,6 persen, diharapkan pendapatan per kapita di 2026 bisa mencapai USD6.300 per kapita.
 
"Diharapkan dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, harga stabil, ini akan bermuara kepada peningkatan pendapatan perkapita," ucap Ferry.
 
Inflasi 2024 dengan target 2,5 persen plus minus satu persen, tercatat di 2,75 persen (YoY) pada Februari 2024.
 
Tantangannya yaitu pada komponen volatile food atau harga pangan bergejolak. Dari target yang diharapkan bisa lima persen, inflasi volatile food sampai dengan Februari 2024 tercatat 8,47 persen.
 
Indonesia sebenarnya pernah mengalami inflasi volatile food yang cukup tinggi, yaitu di Agustus 2022. Namun, sinergi berbagai pihak berhasil menangani inflasi tersebut hingga menjadi rendah pada Juni 2023. Dia berharap inflasi volatile food secara bertahap itu bisa diturunkan hingga sesuai dengan target kurang dari lima persen.
 
Faktor iklim El Nino juga berpengaruh tingkat inflasi volatile food. Di semester II-2024, Indonesia juga berpotensi menghadapi La Nina. Secara siklus inflasi, tim TPIP dan TPID di berbagai daerah sudah hafal dengan pola siklus inflasi. 
 
"Karenanya, berbagai potensi yang mungkin ditimbulkan akibat dampak cuaca, perlu kita antisipasi," tutur Ferry.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)