Mantan penyidik KPK Novel Baswedan/Medcom.id/Theo
Theofilus Ifan Sucipto • 26 November 2023 11:23
Jakarta: Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menganalisis pemerasan yang diduga dilakukan Ketua KPK Firli Bahuri terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Novel curiga tindakan itu bukan yang pertama kalinya.
"Saya sangat yakin perbuatannya tidak sekali. Oleh karena itu masih banyak kasus lain dan sangat kuat indikasinya melibatkan pejabat lain di KPK," kata Novel dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk 'Blak-blakan Novel Baswedan: Terungkap Borok Firli Sejak Deputi,' Minggu, 26 November 2023.
Novel menduga ada banyak praktik kotor termasuk pemerasan yang berulang dilakukan Firli. Hal tersebut untuk menguntungkan pihak-pihak terkait.
"Tentu banyak hasil perbuatan tersebut yang disimpan sebagai harta kekayaan, disimpan, finansial kuat, jejaring banyak, dan orang tersandera," ujar dia.
Novel melihat perbuatan itu memicu munculnya pihak yang loyal kepada Firli. Sebab, mereka ingin mendapatkan keuntungan dari segi karier maupun fasilitas karena dianggap manut Firli.
"Saya khawatir yang bersangkutan menjadi kuat karena berafiliasi dengan kelompok dan pihak tertentu. Sehingga ada hubungan mutualisme yang saling back up, kuat, dan melindungi," jelas dia.
Menurut Novel, Firli tidak menjadi sosok berkuasa dalam sekejap. Firli berproses hingga mampu membuat internal KPK terpukau.
"Seolah-olah kuat, ada yang ikut-ikutan, berpihak, takut, atau diam," tutur dia.