Perang Israel-Iran Bikin Saham-saham AS 'Amburadul'

Ilustrasi. Foto: Xinhua/Liu Yanan.

Perang Israel-Iran Bikin Saham-saham AS 'Amburadul'

Husen Miftahudin • 14 June 2025 08:16

New York: Pasar saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street anjlok pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), menutup minggu yang bergejolak dengan kerugian setelah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang mengguncang investor global.

Mengutip Xinhua, Sabtu, 14 Juni 2025, indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 769,83 poin, atau 1,79 persen, menjadi 42.197,79. Indeks S&P 500 turun 1,13 persen menjadi 5.976,97, sementara Nasdaq Composite turun 1,30 persen menjadi 19.406,83.

Aksi jual meningkat pada sesi sore setelah Pasukan Pertahanan Israel melaporkan puluhan rudal diluncurkan dari Iran, yang menyatakan seluruh Israel diserang. Hal ini menyusul serangan udara Israel terhadap Iran, yang disebut Teheran sebagai 'deklarasi perang'. Konflik yang meningkat menimbulkan kekhawatiran akan ketidakstabilan geopolitik yang lebih luas yang dapat memengaruhi pasar energi dan rantai pasokan global.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah. Sektor keuangan dan teknologi menjadi yang paling lamban, masing-masing turun 2,06 persen dan 1,50 persen. Namun, saham energi melawan tren penurunan, naik 1,72 persen karena harga minyak mentah melonjak akibat kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah.

Saham teknologi, yang memimpin sebagian besar reli tahun ini, mengalami kerugian yang meluas. Nvidia dan Broadcom masing-masing turun lebih dari dua persen, sementara Microsoft, Apple, Amazon, Alphabet, dan Meta Platforms juga turun. Tesla naik hampir dua persen, bangkit kembali setelah menghentikan kenaikan empat hari berturut-turut pada Kamis.
 

Baca juga: Meski Naik 16%, Konsumen AS Masih Waspada Arah Ekonomi


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Indeks sentimen konsumen AS naik


Dalam berita ekonomi, indeks sentimen konsumen Universitas Michigan naik menjadi 60,5 pada Juni, jauh di atas perkiraan Dow Jones sebesar 54 dan menandai lonjakan 15,9 persen dari Mei.

Meskipun prospek konsumen menggembirakan, hal itu tidak cukup untuk mengimbangi kecemasan investor atas meningkatnya risiko geopolitik.

Dengan volatilitas yang kemungkinan akan terus berlanjut, investor akan mencermati perkembangan di Timur Tengah minggu depan serta sinyal dari pertemuan kebijakan Federal Reserve mendatang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)