Rupiah Ditutup Melemah Tipis ke Rp16.283/USD

Ilustrasi rupiah. Foto: dok BTN.

Rupiah Ditutup Melemah Tipis ke Rp16.283/USD

Husen Miftahudin • 23 January 2025 16:55

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini terjerembab alami pelemahan, setelah berhari-hari sukses pukul mundur dolar.

Mengutip data Bloomberg, Kamis, 23 Januari 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.283 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah tipis empat poin atau setara 0,02 persen dari posisi Rp16.279 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah empat poin, sebelumnya sempat menguat 30 poin di level Rp16.283 dari penutupan sebelumnya di level Rp16.279," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.

Sementara itu, data Yahoo Finance justru menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp16.275 per USD. Rupiah naik empat poin atau setara 0,02 persen dari Rp16.279 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.276 per USD. Mata uang Garuda tersebut malah menguat sebanyak 51 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.327 per USD.
 

Baca juga: Rupiah Mencoba Kalahkan Dolar Lagi Hari Ini
 

Tarif impor 10?ri Tiongkok


Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan rencana untuk mengenakan tarif 10 persen pada impor Tiongkok mulai 1 Februari, dan memperingatkan potensi pungutan pada Uni Eropa. Selain itu, Trump akan menambahkan tarif baru pada ancaman sanksi terhadap Rusia jika negara itu tidak membuat kesepakatan untuk mengakhiri perangnya di Ukraina.

Trump juga berjanji untuk mengenakan tarif kepada Uni Eropa, mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko, dan mengatakan pemerintahannya sedang membahas bea masuk sebesar 10 persen terhadap Tiongkok karena fentanil dikirim ke AS dari sana.

"Hal itu dimaksudkan untuk memberinya kewenangan untuk mengurangi pembatasan lingkungan pada infrastruktur dan proyek energi serta mempermudah perizinan untuk infrastruktur transmisi dan jaringan pipa baru, meskipun beberapa analis tetap skeptis terhadap laju peningkatan produksi minyak dalam waktu dekat," papar Ibrahim.


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia


Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) optimis kinerja perekonomian Indonesia pada 2025 akan mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Proyeksi ini didasarkan pada berbagai indikator makroekonomi yang menunjukkan tren positif, meski di tengah tantangan global yang masih berlangsung.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2025 diperkirakan berada pada rentang 4,7 persen hingga 5,5 persen. Angka ini diproyeksikan meningkat lebih lanjut pada 2026 menjadi 4,8 persen hingga 5,6 persen.

Proyeksi tersebut didukung oleh inflasi yang diperkirakan tetap terjaga dalam target Bank Indonesia sebesar 2,5 persen plus minus satu persen. Stabilitas nilai tukar rupiah akan terus dijaga sesuai dengan fundamental ekonomi.

Sebelumnya, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen. Kebijakan ini diambil dengan keyakinan inflasi tetap rendah dan diperlukan stimulus tambahan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, BI juga menekankan pentingnya digitalisasi di berbagai sektor ekonomi. Digitalisasi ini mencakup sistem keuangan mikro, transaksi keuangan pemerintah, serta kebijakan lain yang mendukung akselerasi pertumbuhan.

Meski optimis, BI tetap waspada terhadap dinamika global, termasuk ketidakpastian geopolitik yang dapat memengaruhi perekonomian domestik. BI berkomitmen untuk terus memantau kondisi global agar langkah kebijakan yang diambil tetap adaptif dan responsif.
 
Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan Jumat besok akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan melemah.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.270 per USD hingga Rp16.350 per USD," beber Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)