Sebuah sesi sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB di New York. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 16 November 2025 18:29
New York: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menggelar pemungutan suara pada 17 November besok terkait rencana perdamaian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk Gaza, setelah berminggu-minggu perdebatan mengenai proposal tersebut dan rencana pengerahan pasukan internasional di wilayah Palestina yang dilanda perang itu.
Resolusi AS mendukung rencana gencatan senjata 20 poin yang diajukan Trump, yang mencakup pembentukan Board of Peace sebagai otoritas transisi yang akan dipimpin olehnya. Resolusi itu juga memberi mandat pembentukan pasukan stabilisasi internasional di Gaza dengan kewenangan luas, termasuk mengawasi perbatasan, memastikan keamanan, dan melakukan demilitarisasi wilayah tersebut.
Pasukan ini juga akan bertugas melucuti senjata kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Beberapa hari sebelum pemungutan suara, Washington meningkatkan upaya mendorong konsensus PBB atas rencananya, sementara Rusia mengedarkan proposal tandingan yang menghapus rujukan pada otoritas transisi yang dipimpin Trump serta meminta PBB menyusun opsi terkait pasukan stabilisasi internasional.
AS bersama delapan negara yang terlibat dalam upaya mencapai gencatan senjata, salah satunya Pakistan yang duduk di Dewan Keamanan, menyerukan “adopsi cepat” terhadap draf resolusi terbaru AS oleh 15 anggota Dewan Keamanan PBB.
Melansir dari Hurriyet Daily News, Minggu, 16 November 2025, seorang diplomat mengatakan bahwa draf AS dan proposal Rusia sama-sama diperkirakan akan diajukan untuk pemungutan suara, dengan kemungkinan rencana AS memperoleh sembilan suara yang dibutuhkan untuk lolos, sementara Rusia dan Tiongkok diprediksi memilih abstain daripada menggunakan hak veto.