Sugeng Ingatkan Indonesia tidak Boleh Hanya Jadi Konsumen Baterai

Wakil Ketua Komisi XII Sugeng Suparwoto. Metrotvnews.com/Fachri

Sugeng Ingatkan Indonesia tidak Boleh Hanya Jadi Konsumen Baterai

Achmad Zulfikar Fazli • 17 February 2025 22:36

Jakarta: Wakil Ketua Komiisi XII, Sugeng Suparwoto, mengingatkan Indonesia tidak boleh hanya menjadi konsumen dalam industri baterai global. Indonesia Battery Corporation (IBC) didorong serius menggarap investasi pada industri baterai. 

"Bahwa kita tidak boleh ujungnya menjadi konsumen saja," kata Sugeng dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII dengan IBC, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.

IBC merupakan konsorsium perusahaan BUMN untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen baterai. Pemegang saham IBC adalah Antam, Pertamina, Inalum, dan PLN.

Sugeng menceritakan periode lalu Komisi VII mendorong adanya industri yang memproduksi baterai di Tanah Air. Indonesia memiliki semua bahan baku yang dibutuhkan untuk industri tersebut.

"Kesimpulan berbagai rapat adalah Indonesia bukan sekadar hilirisasi, tapi ujungnya adalah industrialisasi. Hilirisasi dari setiap pertambangan yang menghasilkan bahan-bahan untuk industri," ujar dia.
 

Baca Juga: 

Realisasi Investasi ESDM Capai Rp531 Triliun Sepanjang 2024


Selain produksi baterai, kata Sugeng, yang penting dikembangkan ialah battery energy storage system. Ini merupakan jenis teknologi penyimpanan energi yang menggunakan sekelompok baterai dalam jaringan untuk menyimpan energi listrik.

"Karena itulah yang akan menjadi tulang punggung Indonesia saat fossil fuel (bahan bakar fosil), bukan hanya persoalan lingkungan, tapi mulai habis," ujar Sugeng.

Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah VIII itu mengungkapkan persoalan utama keberlanjutan IBC adalah masalah pendanaan. "Ayo kita kembali semangat, apa nanti disisihkan dari keuntungan untuk investasi ini, atau bagaimana. Saya kira ini penting sekali," ujar Sugeng.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)