Diserbu 'Investor Bule', Pasar Keuangan RI Kebanjiran Rp4,15 Triliun Minggu Ini

Ilustrasi modal asing dalam bentuk dolar AS. Foto: pngtree.

Diserbu 'Investor Bule', Pasar Keuangan RI Kebanjiran Rp4,15 Triliun Minggu Ini

Husen Miftahudin • 3 May 2025 13:32

Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing kembali membanjiri pasar keuangan domestik selama sepekan ini, setelah minggu sebelumnya sukses memutus tren negatif kehilangan modal asing.

Berdasarkan data transaksi pada 28-30 April 2025, dana dari investor asing (nonresiden) tercatat beli neto (inflow) sebanyak Rp4,15 triliun.

Masuknya dana 'investor bule' ke pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya terjadi di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang 'meluber' hingga Rp3,95 triliun. Pasar Surat Berharga Negara (SBN) pun turut mendukung dengan modal asing masuk Rp0,22 triliun.

Sayangnya di pasar saham tidak mendukung. Duit-duit 'bule' di instrumen keuangan itu justru keluar (outflow) sebesar Rp0,01 triliun.

"Sepanjang 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 30 April 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp49,56 triliun di pasar saham dan sebesar Rp12,05 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp23,01 triliun di pasar SBN," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 3 Mei 2025.

Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 97,18 basis poin (bps) per 1 Mei 2025 dari 93,98 bps per 25 April 2025. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.

Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
 

Baca juga: Modal Asing Masuk Rp2,36 Triliun Minggu Ini, Pasar Keuangan Indonesia Sudah Pulih?


(Ilustrasi modal asing dalam bentuk dolar AS. Foto: Freepik)
 

Rupiah meroket


Banjirnya aliran modal asing di pasar keuangan Indonesia membuat nilai tukar rupiah berhasil memukul mundur dolar Amerika Serikat (AS).

Diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.

Mengacu data Bloomberg, Jumat (2/5), rupiah meroket hingga 139 poin atau 0,84 persen ke posisi Rp16.437,5 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.566 per USD.

Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat tajam hingga 164 poin atau 0,99 persen menjadi Rp16.430 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.559 per USD.

Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.493 per USD.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)