19 Mantan Pemimpin Militer Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Para mantan militer Israel menuntut akhir perang Gaza. (X/@UnxeptableD)

19 Mantan Pemimpin Militer Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Riza Aslam Khaeron • 5 August 2025 13:34

Tel Aviv: Sebanyak 19 mantan pemimpin badan keamanan dan militer Israel secara terbuka menyerukan agar perang di Gaza segera dihentikan. Seruan tersebut disampaikan dalam bentuk video berdurasi tiga menit yang dirilis pada Minggu malam, 3 Agustus 2025, dan menampilkan tokoh-tokoh penting seperti mantan kepala IDF, Mossad, Shin Bet, Intelijen Militer, hingga Kepolisian Nasional Israel.

Melansir Haaretz, para mantan pejabat tinggi ini menegaskan bahwa perang yang awalnya dianggap sebagai perang defensif yang sah kini telah kehilangan tujuan strategisnya. Mereka memperingatkan bahwa kelanjutan perang hanya akan mendorong Israel menuju kehilangan keamanan dan kebebasan. Menurut mereka, kampanye militer yang berlangsung tanpa arah politik justru membahayakan posisi negara.

Mantan Kepala Mossad Tamir Pardo, yang dikenal sebagai pengkritik keras Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Israel berada di ambang kekalahan. Ia menegaskan bahwa mereka yang hadir dalam video tersebut pernah terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan di level tertinggi dan merasa memiliki kewajiban untuk menyampaikan kebenaran.

Mantan Kepala Shin Bet Ami Ayalon menambahkan bahwa perang yang semula adil kini telah berubah menjadi perang yang digerakkan oleh tujuan ekstremis dan mesianik. Ia menyebut bahwa tujuan militer telah tercapai, dan kelanjutan perang tidak akan membawa hasil positif.

Mantan Kepala Intelijen Militer Amos Malka juga menyuarakan keprihatinan, menyebut bahwa Operasi Gideon's Chariots yang diluncurkan pada Maret tidak menghasilkan kemajuan berarti, melainkan hanya meningkatkan korban jiwa dan merusak posisi diplomatik Israel.
 

Baca Juga:
Netanyahu Putuskan untuk Duduki Gaza Sepenuhnya

Yoram Cohen, mantan Kepala Shin Bet yang ditunjuk Netanyahu, mengatakan bahwa tidak ada kemajuan berarti dalam upaya pembebasan sandera. Ia menegaskan mustahil membebaskan semua sandera sambil terus menggempur Gaza, dan mendesak para pemimpin militer saat ini untuk bersuara lantang kepada pemerintah.

Mantan Kepala IDF Moshe Ya'alon menyebut pemerintahan Netanyahu telah terseret dalam arah yang irasional karena pengaruh kelompok ekstremis. Ia sebelumnya juga pernah menyerukan pembangkangan sipil terhadap kebijakan koalisi pemerintah.

Pernyataan mereka menyoroti bahwa pasukan Israel kini terjebak dalam perang statis tanpa arah yang jelas. Mereka menyimpulkan bahwa perang ini adalah perang yang sia-sia, dan tanpa tujuan politik, bahkan pasukan terbaik pun akan gagal.

Tokoh-tokoh lain yang turut serta dalam video ini termasuk mantan Kepala Mossad Efraim Halevy dan Danny Yatom, mantan Kepala IDF Dan Halutz, mantan Kepala Intelijen Militer Uri Sagi, mantan Komisaris Polisi Shlomo Aharonishki, hingga mantan Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Ehud Barak.

Namun, seruan ini memicu reaksi keras dari kubu pro-pemerintah. Pembawa acara Channel 14, Yinon Magal, menyebut video tersebut sebagai propaganda dari para pensiunan yang ingin merusak moral pasukan. Ia bahkan mendesak Menteri Pertahanan Israel Katz untuk mengambil tindakan.

Komentator lainnya, Ido Tauber, menuding para tokoh tersebut sebagai bagian dari kepemimpinan gagal yang dahulu mendukung Kesepakatan Oslo dan penarikan Israel dari Gaza tahun 2005. Ia meminta mereka untuk berhenti ikut campur dan menikmati pensiun mereka tanpa kembali menyerahkan Israel pada "teror Arab."

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)