Ramai Protes SPMB, Gubernur Banten: Saya Menjalankan Regulasi yang Ada

Gubernur Banten, Andra Soni. Metrotvnews.com/ Hendrik Simorangkir

Ramai Protes SPMB, Gubernur Banten: Saya Menjalankan Regulasi yang Ada

Hendrik Simorangkir • 7 July 2025 17:29

Tangerang: Gubernur Banten, Andra Soni, menanggapi banyaknya gelombang aksi demontrasi warga Tangerang Selatan (Tangsel) terkait protes sistem seleksi penerimaan murid baru (SPMB) 2025 jalur domisili. Menurutnya pihaknya hanya menjalani regulasi yang sudah terbentuk.

"Kejadian ini kan bukan hanya tahun ini. Sebelum-sebelum ini selalu terjadi dan saya ini menjalankan regulasi yang ada," kata Andra Soni, Senin, 7 Juli 2025.
 

Baca: 13 Ribu Lulusan SD di Bandung Barat Tak Tertampung ke SMP Negeri
 
Andra Soni menuturkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memiliki kewajiban mengelola pendidikan, kesatuan pendidikan tingkat SMA, SMK, dan SKH, dengan tugasnya yakni menjalankan peraturan yang lebih tinggi. 

"Salah satunya adalah menjalankan sistem penerimaan murid baru, yang sebelumnya disebut dengan penerimaan peserta didik baru. Nah, perubahan ini berubah menjadi yang tadinya berbasis zona, sekarang berbasis domisili," jelasnya.

Andra Soni mengakui saat ini dalam proses SPMB terdapat anak-anak yang tidak masuk di sekolah negeri yang dituju. Pihaknya pun akan mendorong, agar anak-anak tersebut untuk mendapatkan pendidikan di sekolah gratis swasta.

"Saya harus akui bahwa memang dalam proses ini masih banyak anak-anak yang tidak tertampung di sekolah negeri. Namun, ini semua kita upayakan agar semua anak-anak kita bisa juga mendapatkan pendidikan di sekolah gratis swasta yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Banten," ungkapnya.

Menurut Andra Soni pihaknya bekerjasama dengan sekolah swasta untuk menggratiskan biaya pendidikan, lantaran sekolah negeri di satu kota sangat sedikit. Pasalnya pendaftarnya itu jauh melampaui jumlah ketersediaan rasio sekolah negeri yang ada.

"Tentu permasalahan sekolah ini selalu terjadi. Dimulai sistem apapun yang digunakan, rasio sekolahnya masih tidak sebanding. Khususnya di kota-kota besar seperti Tangsel, Kota Tangerang. Dan sekolah gratis ini adalah sesuatu yang saya tawarkan kepada masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya gelombang demonstrasi warga untuk melakukan protes terhadap sistem seleksi penerimaan murid baru (SPMB) 2025 di Tangerang Selatan (Tangsel) bermunculan di beberapa daerah seperti Pamulang Barat, RW 07 dan 08 Sawah Baru yang memprotes di SMAN 6, SMAN 10, serta SMPN 4 Tangsel.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)