Pemegang Waran FREEN bakal Bertemu dengan DPR Pekan Depan

Ilustrasi. Medcom

Pemegang Waran FREEN bakal Bertemu dengan DPR Pekan Depan

Achmad Zulfikar Fazli • 29 April 2025 19:53

Jakarta: Investor waran Smartfren Telecom (FREN) akan bertemu dengan Komisi XI untuk membahas soal polemik Freen. Salah satu pemegang waran FREN, Dopur Eduardus, mengatakan merger Smartfren Telecom (FREN) dan XL Axiata (EXCL) tak menghilangkan masalah kerugian terhadap para investor.

"Kami melakukan komunikasi intensif dengan Komisi XI DPR. Satu atau dua pekan ke depan, kami akan melakukan rapat dengar pendapat (RDP) di DPR," ujar Dopur kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.

Dia menegaskan polemik ini harus diusut tuntas. Sebab, persoalan tersebut berpotensi menghilangkan kepercayaan investor publik kepada emiten pasar modal Indonesia. 

"Berdasarkan data yang kami miliki, warrant yang dimiliki masyarakat sekitar 40 miliar lembar. Jika pembelian dilakukan dengan harga rata-rata Rp30, potensi kerugian investor ritel dan minoritas mencapai Rp 1,2 triliun. Kalau dibiarkan, ini akan merusak kepercayaan investor terhadap pasar modal," ujar dia. 

Dopur menambahkan pihaknya juga melayangkan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dengan nomor perkara 203/Pdt.G/2025/PN Jkt Pst, tertanggal 24 Maret 2025. Sidang pertama telah digelar di PN Jakarta Pusat pada Selasa, 22 April 2025.
 

Baca Juga: 

Bangun Sekolah, BUMI Olah 2,8 Ton Sampah Plastik


Sementara itu, Bos Sinar Mas, Franky O. Widjaja merespons isu gugatan sejumlah investor atas langkah Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menghapus pencatatan Waran Seri III PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN-W2) mulai 16 April 2025.

Pihaknya telah memberikan opsi yang adil bagi pemegang waran. Salah satunya melalui skema konversi waran menjadi kepemilikan saham di entitas hasil merger, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk.

"Sudah optimal lah. Kami sudah berunding dengan para investor. Ini sudah yang terbaik," ujar Franky di Gedung BEI, Jakarta, Senin, 14 April 2025.

Dalam kesempatan lain, Direktur dan Chief Financial Officer XLSmart, Antony Susilo, mengatakan XLSmart akan fokus pada integrasi. Langkah tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari tingkat operasional, sistem, hingga karyawan. 

"Kami sedang memikirkan bagaimana cara mendapatkan integrasi yang baik dan lancar. Selain itu, kami juga tengah berfokus pada penyusunan rencana bisnis," ujar Antony.

Setelah rencana bisnis atau business plan dari XLSmart selesai, pihaknya baru akan menyampaikan panduan kinerja bagi perusahaan hasil merger ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)