Bangun Sekolah, BUMI Olah 2,8 Ton Sampah Plastik

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Bangun Sekolah, BUMI Olah 2,8 Ton Sampah Plastik

Ade Hapsari Lestarini • 5 March 2025 21:08

Jakarta: PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bersama anak usahanya telah berhasil mengolah 2,8 ton sampah plastik atau setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 6,6 ton CO2 melalui pembangunan fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al-Huda.

PAUD Al-Huda merupakan bangunan sekolah kedua yang dibangun BUMI dengan memanfaatkan dinding ramah lingkungan karena terbuat dari olahan sampah plastik. Penggunaan material ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, melainkan juga menciptakan fasad yang lebih tahan lama dan efisien secara energi.

Hal ini sebagai komitmen dalam mendukung semakin terbukanya akses dan peningkatan kualitas pendidikan anak bangsa. Penyediaan fasilitas PAUD masih menjadi tantangan bagi banyak daerah, terutama di kawasan yang memiliki keterbatasan infrastruktur. Hal ini mendorong BUMI menyediakan berbagai gedung dan sarana PAUD yang telah dimulai sejak 2018 dan hingga kini telah merampungkan sebanyak tujuh unit sekolah.

Fasilitas PAUD Al-Huda ke-7 di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat mulai dibangun pada Desember tahun lalu dan telah dilakukan serah terima penggunaannya pada Februari 2025. Bangunan ini terdiri dari ruang kelas, ruang guru, serta toilet dengan sistem sanitasi yang layak. Selain itu, PAUD ini dilengkapi fasilitas pendukung, seperti taman bermain dan alat permainan edukatif sebagai penunjang proses belajar mengajar.

"BUMI bersama anak usahanya secara konsisten melakukan berbagai aksi nyata, di antaranya melalui distribusi beasiswa bagi guru maupun anak didik di sekitar kawasan operasional tambang, maupun penyediaan fasilitas pendidikan di wilayah yang membutuhkan," ujar Vice President Investor Relations & Chief Economist Bumi Resources, Achmad Reza Widjaja, dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Maret 2025.
 

Baca juga: Dampak Perang Dagang Global, Investor Disarankan Investasi di Saham dengan Dividen Tinggi


Program beasiswa


Langkah nyata lainnya adalah upaya dari anak usaha BUMI, PT Kaltim Prima Coal (KPC), sejak 2000 rutin memberikan beasiswa bagi anak dan warga di kawasan operasional tambangnya, yakni wilayah Kutai Timur. Total jumlah penerima manfaat Program Beasiswa Kutim Cerdas hingga saat ini telah mencapai 4.298 orang dan akan terus bertambah. Pada Februari tahun ini, Program Beasiswa Kutim Cerdas KPC 2025 kembali membuka kesempatan bagi 114 penerima beasiswa untuk jenjang pendidikan D3, D4, S1, S2, serta S3.

Program serupa juga secara konsisten dijalankan oleh PT Arutmin Indonesia (Arutmin) yang beroperasi di Kalimantan Selatan. Pada Februari lalu, melalui program beasiswa bagi para guru PAUD di Kawasan Tambang Arutmin Batulicin, Arutmin melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Beasiswa Arutmin 2025 sekaligus pelatihan dan berbagi inspirasi antara para pendidik. Arutmin juga menawarkan beasiswa dan bantuan fasilitas bagi pelajar, di antaranya melalui Program Beasiswa Kintap Cerdas yang pada 2024 lalu telah menjangkau 3.470 siswa SD, SMP, dan SMA di Kawasan Tambang Arutmin Kintap.

"Ini adalah salah satu bentuk kepedulian BUMI akan akses pendidikan karena pendidikan yang memadai adalah hak setiap anak bangsa, sekaligus fondasi untuk membangun masyarakat yang lebih berdaya. Selain mendukung SDG 4, yakni Pendidikan Berkualitas, BUMI berkomitmen untuk terus melakukan kontribusi nyata seperti ini untuk keberlanjutan sosial, lingkungan, dan tata kelola; membawa dampak posisif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pada khususnya," jelas Achmad Reza Widjaja.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)