Riset Lokal Dorong Indonesia Swasembada Kedelai

Panen raya kedelai Garuda Merah Putih di Lampung Utara. Dok.Istimewa

Riset Lokal Dorong Indonesia Swasembada Kedelai

Achmad Zulfikar Fazli • 30 October 2025 13:43

Lampung Utara: Panen raya kedelai Garuda Merah Putih di Lampung Utara, menandai kemajuan riset pertanian nasional. Teknologi hasil karya anak bangsa ini membuktikan kemampuan Indonesia bersaing dalam produksi kedelai tanpa impor.

Panen raya dilakukan PT Karya Unggulan Anak bangsa (PT KUAB) bersama TNI Angkatan Laut pada Rabu, 29 Oktober 2025. Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Hasil kedelai Garuda Merah Putih menunjukkan lonjakan produktivitas signifikan dibanding rata-rata nasional. Menurut data Badan Pusat Statistik Lampung Utara, produktivitas mencapai 4,10–5,25 ton per hektare, dengan potensi tertinggi 6,58 ton.

Dengan capaian tersebut, Indonesia berpeluang memperkuat kemandirian pangan melalui riset dan inovasi teknologi lokal. Keberhasilan ini sekaligus membuktikan kualitas riset nasional mampu menyaingi produk impor di pasar global.

“Capaian ini membuktikan inovasi anak bangsa bisa menggantikan ketergantungan impor kedelai dunia,” ujar Direktur Utama PT KUAB Prof. Ali Zum Mashar, dalam keterangannya, Kamis, 30 Oktober 2025.
 

Baca Juga: 

Menhan Panen Raya Kedelai Varietas Unggulan Garuda Merah Putih


Dia menjelaskan keunggulan kedelai Garuda Merah Putih tidak hanya pada produktivitas tinggi, tetapi kualitas biji unggul. Kualitas Non-GMO cocok untuk industri pangan lokal, seperti tempe, tahu, hingga susu kedelai dan tepung.

Dengan demikian, kata Prof Ali, pasokan kedelai unggul ini berpotensi memperkuat ekonomi kerakyatan dan rantai pasok pangan nasional. Industri hilir juga akan tumbuh dengan bahan baku lokal yang lebih terjangkau dan berkualitas.


Panen raya kedelai Garuda Merah Putih di Lampung Utara. Dok. Istimewa

Sebagai langkah lanjutan, pihaknya berkomitmen meningkatkan riset agar hasil panen melebihi 5 ton per hektare. Selain itu, mereka mengembangkan varietas padi Trisakti dengan produktivitas mencapai 16,5 ton per hektare.

Dia mengatakan dengan pengalaman lebih dua dekade di bidang riset pertanian, PT KUAB siap memperluas kolaborasi nasional. Sinergi dengan TNI AL diharapkan menjadi model ketahanan pangan berbasis inovasi dan teknologi anak bangsa.

“Riset anak bangsa adalah kunci mewujudkan Indonesia swasembada dan berdaulat pangan,” kata Prof. Ali.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengapresiasi keberhasilan riset nasional yang berdampak nyata terhadap ketahanan pangan. Menurut dia, kolaborasi riset dan pertahanan menciptakan kekuatan baru bagi kedaulatan pangan nasional.

Menhan menekankan, pentingnya memperluas penerapan riset pertanian strategis di seluruh Indonesia. Dia juga meminta agar Lampung dijadikan pusat pengembangan kedelai nasional berbasis teknologi anak bangsa.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendukung penuh riset dan produksi kedelai unggul tersebut. Dia berjanji menambah lahan tanam 10 ribu hektare, serta membeli langsung hasil panen Garuda Merah Putih.

Tak hanya itu, Mentan menyiapkan dukungan alat pertanian modern untuk memperkuat produktivitas nasional. Menurut dia, riset seperti ini menjadi fondasi penting menuju kedaulatan pangan Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)