Menggunakan masker N95 bisa membantu mengatasi risiko mikroplastik. (FDA)
Riza Aslam Khaeron • 29 October 2025 15:34
Jakarta: Air hujan yang selama ini dianggap bersih dan menyejukkan ternyata mengandung ancaman tak kasat mata. Berdasarkan penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diumumkan pada 17 Oktober 2025, setiap sampel air hujan yang diteliti di Jakarta terbukti mengandung partikel mikroplastik.
Partikel tersebut berasal dari limbah plastik yang terdegradasi di udara akibat aktivitas manusia—termasuk dari pakaian sintetis, debu kendaraan, dan pembakaran sampah plastik.
Proses pengangkutan partikel ini ke atmosfer dan kembali turun bersama hujan dikenal sebagai atmospheric microplastic deposition.
Fenomena hujan plastik ini menjadi peringatan serius, karena partikel mikroplastik tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga dapat masuk ke tubuh manusia dan menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang.
Lantas, bagaimana masyarakat dapat melindungi diri dari paparan mikroplastik yang turun bersama hujan? Berikut langkah-langkah pencegahan yang dapat diterapkan sehari-hari.
1. Gunakan Masker Filtrasi Tinggi Saat Hujan atau Setelahnya
Saat berada di luar ruangan ketika hujan turun atau baru saja reda, gunakan masker N95 atau FFP2. Masker ini dirancang untuk menyaring partikel halus, termasuk
mikroplastik yang terbawa udara dan tetesan air hujan.
2. Aktifkan Mode Sirkulasi Kabin Saat Mengemudi
Di dalam kendaraan, aktifkan mode sirkulasi udara dalam kabin (recirculation) untuk mengurangi masuknya udara luar yang mungkin mengandung partikel
mikroplastik, terutama saat melintasi jalanan padat atau saat hujan.
3. Gunakan Pemurni Udara dengan Filter HEPA di Dalam Rumah
Mikroplastik dapat mengendap dan tersebar di udara dalam ruang. Gunakan alat pemurni udara (air purifier) yang dilengkapi filter HEPA untuk menyaring partikel mikroskopis yang beterbangan di rumah.
4. Bersihkan Rumah dengan Metode Basah, Bukan Menyapu Kering
Hindari menyapu lantai atau debu secara kering karena dapat menyebarkan partikel mikroplastik ke udara. Gunakan alat pel lembap atau kain basah agar partikel menempel dan tidak mengaerosolkan ulang mikroplastik yang sudah mengendap.
5. Hindari Konsumsi Air dalam Kemasan Sekali Pakai
Studi terbaru menunjukkan bahwa air kemasan mengandung ratusan ribu partikel mikro dan nanoplastik per liter. Gunakan air minum yang disaring (misalnya dengan filter karbon atau mikro) dan simpan dalam botol berbahan kaca atau baja tahan karat.
6. Bersihkan Sayur dan Buah Secara Menyeluruh
Saat hujan disertai angin atau debu,
mikroplastik bisa menempel di permukaan tanaman atau produk segar. Pastikan mencuci buah dan sayur dengan air mengalir untuk menghilangkan partikel yang menempel.
7. Hindari Pembakaran Sampah Plastik Secara Terbuka
BRIN menegaskan bahwa pembakaran sampah plastik di ruang terbuka adalah salah satu penyumbang utama mikroplastik di atmosfer.. Alih-alih membakar, pilah dan buang sampah plastik ke fasilitas daur ulang atau tempat pengelolaan yang benar.
8. Gunakan Filter Serat Mikro di Mesin Cuci
Salah satu sumber
mikroplastik adalah serat sintetis yang terlepas saat mencuci pakaian. Pasang filter mikroserat tambahan pada mesin cuci untuk menahan pelepasan serat plastik ke saluran air.
Kesadaran akan keberadaan
mikroplastik dalam air hujan seharusnya menjadi alarm bagi masyarakat urban untuk lebih waspada terhadap polusi tak terlihat yang mengintai setiap hari. Perlindungan diri dari paparan mikroplastik bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi bagian dari upaya kolektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat mengurangi risiko kesehatan jangka panjang yang ditimbulkan oleh hujan plastik, sekaligus menekan laju pencemaran dari sumbernya.