Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 27 May 2025 11:03
Istanbul: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa Rusia telah meluncurkan lebih dari 900 drone serang ke wilayah Ukraina hanya dalam kurun tiga hari terakhir.
Dalam pesan video yang diunggah di X, Zelensky menilai tidak ada logika militer dalam serangan ini, melainkan keputusan politik yang disengaja.
“Lebih dari 900 drone serang diluncurkan hanya dalam tiga hari, bersama dengan rudal balistik dan jelajah. Tidak ada logika militer dalam hal ini, tetapi ini adalah pilihan politik Rusia, pilihan untuk terus melanjutkan perang,” kata Zelenskyy, seperti dikutip India Today, Selasa, 27 Mei 2025.
Pernyataan ini disampaikan di tengah laporan pertemuan di Istanbul, di mana Rusia disebut sedang menyusun rancangan proposal perdamaian. Zelenskyy menyebut sikap tersebut sebagai "diagnosis" atas inkonsistensi Moskow.
“Baru-baru ini ada pertemuan di Istanbul. Kini, Rusia katanya sedang menyusun memorandum perdamaian. Tapi di tengah semua itu, serangan terus berlangsung pembunuhan, serangan brutal, dan bahkan persiapan ofensif baru ini adalah diagnosis,” ujarnya.
Zelenskyy kembali mendesak Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan komunitas internasional untuk menjatuhkan sanksi baru dan lebih kuat terhadap Rusia sebagai cara untuk menghentikan perang.
“Sanksi baru dan kuat dari Amerika Serikat, Eropa, dan semua pihak yang menginginkan perdamaian adalah cara yang efektif untuk memaksa Rusia menghentikan serangan dan mulai menghormati pihak-pihak yang diajaknya bicara. Saat ini, Putin hanya mempermainkan diplomasi dan para diplomat,” tegasnya.
Menurut Angkatan Udara Ukraina, serangan terbaru Rusia menghantam lima lokasi, termasuk wilayah Khmelnytskyi di barat Ukraina yang menjadi basis udara militer. Serangan menggunakan tujuh rudal jelajah dan sejumlah drone menyebabkan kerusakan pada bangunan residensial dan komersial.