Rupiah Pagi Ini Melemah Lagi ke Level Rp16.300-an

Rupiah. Foto: dok Metrotvnews.com.

Rupiah Pagi Ini Melemah Lagi ke Level Rp16.300-an

Husen Miftahudin • 4 June 2025 09:55

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami pelemahan.
 
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 4 Juni 2025, rupiah pada pukul 09.24 WIB berada di level Rp16.309 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah sebanyak 30 poin atau setara 0,18 persen dari Rp16.279 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.292 per USD.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan melemah.
 
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.300 per USD hingga Rp16.370 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
 

Baca juga: Dolar AS 'Sikat' Enam Mata Uang Utama Dunia
 

Utang AS hingga ketegangan geopolitik

 
Ibrahim mengungkapkan, proyeksi pelemahan rupiah hari ini didorong oleh sentimen treasury AS dan dolar terpukul oleh kekhawatiran atas tingkat utang AS yang meningkat. Sementara fokus juga tertuju pada RUU pemotongan pajak kontroversial yang didukung oleh Trump, yang baru-baru ini mengalami kemajuan di Kongres.
 
Di sisi lain, Ukraina melancarkan serangan pesawat nirawak yang mematikan terhadap Rusia, yang sebagian besar merusak perundingan damai yang diadakan pada Senin. Moskow juga menunjukkan sedikit niat untuk mencapai gencatan senjata yang langgeng.
 
Selain itu, Iran siap menolak usulan AS untuk mengakhiri sengketa nuklir yang telah berlangsung puluhan tahun, kata seorang diplomat Iran, dengan mengatakan usulan tersebut gagal untuk menanggapi kepentingan Teheran atau melunakkan sikap Washington terhadap pengayaan uranium.
 
Potensi kegagalan dalam perundingan AS-Iran juga dapat menjadi pertanda buruk bagi geopolitik di Timur Tengah, mengingat laporan pada Mei mengatakan Israel berencana untuk menyerang Iran jika perundingan dengan AS gagal.


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Ekonomi Indonesia deflasi

 
Sementara itu, Indonesia dilanda deflasi sebesar 0,37 persen pada Mei 2025 secara bulanan (month to month/mtm). Deflasi ini menjadi deflasi ketiga sepanjang tahun setelah Januari (-0,76 persen) dan Februari (-0,48 persen).
 
Deflasi ini menjadi alarm bahaya bagi ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 diproyeksi kembali tidak sampai lima persen. Hal ini sudah lampu kuning, ada gejala pertumbuhan ekonomi melambat di kuartal II-2025,
 
"Deflasi berkepanjangan menandakan sebagian besar masyarakat menahan belanja. Hal ini membuat ekonomi ke depan lebih menantang. Artinya penduduk besar, tapi sebagian besar masyarakat tahan belanja. Konsumsi rumah tangga yang lambat artinya ekonomi ke depan lebih menantang," papar Ibrahim.
 
Selain itu, kinerja neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 masih mencatatkan surplus. Meski demikian, surplus tersebut semakin menipis dimana pada April 2025 hanya mencapai USD0,16 miliar atau USD160 juta. Kinerja surplus ini tercatat menipis bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan surplus USD4,33 miliar.
 
Adapun surplus neraca perdagangan ini lebih ditopang oleh komoditas non minyak dan gas (migas) mencapai USD1,51 miliar, namun lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai USD6 miliar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)