Kabinet Merah Putih. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar Widya Prabowo.
Tri Subarkah • 8 February 2025 16:19
Jakarta: Upaya mengocok ulang kabinet dinilai bukan hal yang mudah dilakukan Presiden Prabowo Subianto, meski telah memberi ultimatum kepada jajaran di Kabinet Merah Putih. Direktur Eksektuif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah berpendapat Prabowo sudah terjebak dalam politik balas jasa dengan membentuk kabinet yang gemuk.
"Sehingga reshuffle itu akan sulit dilakukan, bahkan jika secara terbuka ada menteri yang tidak perform sekali pun," ujar Dedi kepada Media Indonesia, Sabtu, 8 Februari 2025.
Meski sudah melewati 100 hari kerja, Prabowo disebut belum mandiri sepenuhnya untuk menavigasi roda pemerintahan. Menurut Dedi, Kabinet Merah Putih terkesan pecah antara kubu Prabowo dan presiden sebelumnya, Joko Widodo, melalui Wakil Presiden saat ini Gibran Rakabuming Raka, yang notabene merupakan putra sulung Jokowi.
Makanya, Deni menyebut reshuffle kabinet sangat mungkin menunggu restu dari Jokowi. "Barangkali penanda reshuffle itu akan mengemuka lebih jelas jika dalam waktu dekat ada pertemuan Prabowo dengan Jokowi," kata Dedi.
Baca juga: Respons Isu Reshuffle, Bahlil Pede Menteri dari Golkar Aman |