Kemendiktisaintek Minta Anggaran Tambahan Rp5,9 Triliun, Ini Rinciannya

Gedung DPR ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez.

Kemendiktisaintek Minta Anggaran Tambahan Rp5,9 Triliun, Ini Rinciannya

Ficky Ramadhan • 27 August 2025 14:31

Jakarta: Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) meminta tambahan anggaran sebesar Rp5,9 triliun untuk tahun 2026. Anggaran tersebut guna mengakomodasi secara optimal berbagai program prioritas, seperti beasiswa hingga Sekolah Unggul Garuda.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto mengatakan, pagu anggaran 2026 yang didapat Kemendiktisaintek sebesar Rp61 triliun. Usulan tambahan Rp5,9 triliun ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program prioritas yang belum terakomodasi dalam pagu indikatif tahun depan.

"Kami kembali mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp5.936.604.056.000 untuk pemenuhan program-program prioritas yang belum dapat diakomodasi secara optimal pendanaannya pada pagu tahun anggaran 2026," kata Brian dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu, 27 Agustus 2025.

Brian menambahkan usulan tambahan anggaran tersebut untuk memenuhi kebutuhan di berbagai Direktorat Jenderal serta Sekretariat Jenderal di Kemendiktisaintek.
 

Baca juga: Prabowo Bentuk 2 Badan Baru, Sri Mulyani Jamin Anggaran Aman

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Kemendiktisaintek Togar M Simatupang menjelaskan rincian mengenai usulan anggaran Rp5,9 triliun tersebut. Ia menyebut, Sekretariat Jenderal memerlukan tambahan Rp256 miliar. Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi memerlukan tambahan sebesar Rp1,2 triliun.

"Kami mengajukan untuk program pendidikan tinggi dan program dukungan manajemen. Program pendidikan tinggi adalah untuk tambahan KIP Kuliah kekurangan sebesar 22.050 beasiswa, kemudian untuk BPI beasiswa pendidikan Indonesia itu ada tambahan sebesar Rp6,6 miliar," kata Togar.

"Kemudian ada untuk Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik) masih ada tambahan sebesar Rp22 miliar. Dan untuk Dukman (dukungan manajemen) itu sebesar Rp17 miliar," sambung Togar.

Togar mengatakan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi memerlukan tambahan anggaran sebesar Rp847 miliar. Rinciannya, Rp275 miliar untuk revitalisasi perguruan tinggi negeri (PTN), Rp50 miliar untuk pusat unggulan antar perguruan tinggi dan Rp200 miliar untuk revitalisasi PTN Vokasi.
 
Baca juga: Anggaran Pendidikan 2026 Jadi Rp757,8 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah

Selanjutnya, program pembinaan perguruan tinggi swasta sebesar Rp100 miliar. Program Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang sebanyak 213 beasiswa senilai Rp13 miliar.

"Juga ada beasiswa gelar dosen untuk mengakomodasi kekurangan di on going sebesar Rp204 miliar," ucap Togar.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi membutuhkan tambahan sebesar Rp5,5 miliar. Dukungan manajemen butuh tambahan sebesar Rp3,5 triliun untuk tunjangan kinerja dan pengangkatan dosen.

Selanjutnya, Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi juga membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp1,2 triliun yang diperuntukan untuk pengembangan SMA Unggul Garuda, Garuda Transformasi, dan layanan akademik SMA Unggul Garuda.

"Kemudian ada tambahan untuk repository sains dan teknologi yaitu program Indonesia Akses Tunggal sebesar Rp270 miliar," tutur Togar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)