Naik Lebih dari 2%, Harga Minyak Dunia Bangkit

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Naik Lebih dari 2%, Harga Minyak Dunia Bangkit

Husen Miftahudin • 8 August 2024 09:12

New York: Harga minyak naik lebih dari dua persen pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), bangkit kembali dari posisi terendah multi-bulan, setelah data menunjukkan penarikan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang lebih besar dari yang diharapkan, bahkan saat kekhawatiran tentang lemahnya permintaan minyak di Tiongkok tetap ada.
 
Dikutip dari Yahoo Finance, Kamis, 8 Agustus 2024, harga minyak mentah Brent ditutup naik USD1,85 atau 2,42 persen pada USD78,33 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik USD2,03 atau 2,77 persen menjadi USD75,23.
 
Stok minyak mentah AS turun untuk minggu keenam berturut-turut, turun 3,7 juta barel menjadi 429,3 juta barel minggu lalu, data pemerintah menunjukkan, lebih dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penarikan 700 ribu barel.
 
"Cerita di sini sebenarnya adalah permintaan lebih kuat dari yang diperkirakan orang dan persediaan secara keseluruhan lebih ketat. Persediaan minyak mentah berada di bawah rata-rata untuk saat ini," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.
 
Data industri dari American Petroleum Institute pada Selasa menunjukkan peningkatan yang tidak terduga dalam persediaan minyak mentah dan bensin.
 
Pada Senin, Brent merosot ke level terendah sejak awal Januari dan WTI menyentuh level terendah sejak Februari, karena kemerosotan pasar saham global semakin dalam akibat kekhawatiran tentang potensi resesi di AS setelah data pekerjaan yang lemah. Kedua harga minyak acuan mengakhiri penurunan tiga sesi berturut-turut pada hari Selasa.
 
"Pemulihan yang kita peroleh dari kemerosotan besar pada Senin menunjukkan itu adalah luapan emosi yang berlangsung sangat singkat dan bukan kejatuhan pasar," kata Tim Snyder, kepala ekonom di Matador Economics.
 
Produksi yang lebih rendah di ladang minyak Sharara di Libya yang berkapasitas 300 ribu barel per hari (bpd) juga menambah kekhawatiran tentang kekurangan pasokan.
 

Baca juga: Harga Minyak Berpotensi Tergelincir Imbas Ancaman Resesi AS
 

Pasokan bakal terganggu konflik Timur Tengah

 
Di sisi lain, ketegangan di Timur Tengah terus memicu kekhawatiran pasokan. Timur Tengah bersiap menghadapi kemungkinan gelombang serangan baru oleh Iran dan sekutunya menyusul pembunuhan anggota senior kelompok militan Hamas dan Hizbullah minggu lalu, dengan meningkatnya kekhawatiran konflik di Gaza berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.
 
Militan Houthi yang bersekutu dengan Iran pada Rabu menargetkan sebuah kapal kontainer di Laut Merah dan dua kapal perusak AS di Teluk Aden yang berdekatan. Serangan terhadap kapal-kapal yang melewati wilayah tersebut telah memaksa kapal tanker untuk memilih rute alternatif yang lebih panjang.
 
"Setiap peningkatan konflik di Timur Tengah dapat menimbulkan risiko lebih besar berupa terganggunya pasokan dari kawasan tersebut," kata analis ANZ Daniel Hynes.
 
Mendukung pandangan permintaan yang bearish, data perdagangan Tiongkok menunjukkan bahwa impor minyak mentah harian bulan Juli turun ke level terendah sejak September 2022. Tiongkok adalah importir minyak mentah terbesar di dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)