Kadin Indonesia Bidik Investasi AS untuk Percepat Transisi Energi Bersih

PLTS. Foto: Medcom.id.

Kadin Indonesia Bidik Investasi AS untuk Percepat Transisi Energi Bersih

Arif Wicaksono • 13 July 2024 08:04

Jakarta: Dalam rangka mempercepat transisi menuju energi bersih, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melalui Pokja Energi Transisi Kadin mengadakan pertemuan strategis dengan pemerintah Amerika Serikat (AS).  
 

baca juga:

Peluang Besar dalam Investasi Ekonomi Bersih


Pertemuan ini dihadiri oleh Asisten Menteri Keuangan AS, Alexia Latortue, untuk membahas mengenai peluang dan mengatasi tantangannya dalam investasi hijau melalui sektor EBT (Energi Baru Terbarukan) di Indonesia.

Ketua Pokja Transisi Energi Kadin Indonesia, Anthony Utomo mengatakan investasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) di Indonesia dapat membuka ruang lebih untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan, pengembangan teknologi hijau, serta menarik negara lain untuk turut serta berinvestasi di Indonesia pada sektor EBT.

Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam mengimplementasikan hal ini, seperti infrastruktur yang perlu ditingkatkan, regulasi yang mendukung, dan kesiapan sumber daya manusia yang memadai.

“Maka dari itu, melalui Pokja Transisi Energi Kadin kami akan menjembatani dan menyatukan berbagai pemangku kepentingan utama di sektor energi terbarukan untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan solusi-solusi inovatif dan berkelanjutan," ucap Anthony dikutip Sabtu, 13 Juli 2024.

Anthony juga mengatakan ]Pokja Transisi Energi Kadin telah menyiapkan tiga inisiatif kunci untuk membantu menyiapkan perusahaan di Indonesia untuk menarik investor lokal maupun global seperti pertama, mendorong Implementasi green development initiative, dengan berfokus pada pengembangan strategi menuju ekosistem industri hijau yang berkelanjutan dengan penggunaan energi bersih, baik dari sisi pasokan maupun permintaan.

Kemudian, Kadin juga melakukan upaya mengembangkan renewable energy manufacturing untuk mendukung kemandirian teknologi rantai pasok domestik, terutama dalam mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia sesuai dengan roadmap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Indonesia.

Ketiga, Kadin akan mempercepat distribusi energi atau pemanfaatan generator energi bersih mandiri untuk konsumsi industri, serta mendorong penggunaan energi bersih melalui berbagai solusi inovatif yang disediakan oleh anggota kami.

“Melalui inisiatif-inisiatif tersebut Pokja Transisi Energi Kadin optimis dapat membantu meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan di Indonesia serta menciptakan nilai tambah di mata investor lokal maupun global. Adanya investasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat ini merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki potensi investasi yang menjanjikan pada sektor EBT,” ucap Anthony.

peluang investasi di indonesia

Pada pertemuan tersebut, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, menjelaskan banyaknya peluang dan potensi investasi yang dimiliki Indonesia dalam sektor energi terbarukan. Indonesia juga merupakan negara yang memiliki NBS (Nature Based Solutions) terbesar kedua di dunia setelah Brazil, hingga 1,5 GtCO2 per tahun.

“Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan dengan total 3.686 GW, yang terdiri dari tenaga surya sebesar 3.295 GW, tenaga air 95 GW, bioenergi 57 GW, tenaga angin 155 GW, energi panas bumi 24 GW, dan energi laut 60 GW. Namun, dari total kapasitas 3.686 GW tersebut, baru 12,54 MW yang telah dimanfaatkan. Dengan mengembangkan potensi ini, Indonesia dapat memiliki lebih dari 1,1 terawatt kapasitas energi terbarukan dan dapat menjadi pemimpin dalam transisi global menuju energi terbarukan,” ucap Shinta.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara penerima investasi hijau terbesar di Asia Tenggara pada 2023, dengan total hampir USD1,6 miliar, tumbuh sekitar 28 persen dibanding tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Indonesia menyumbang 25 persen dari total investasi di Asia Tenggara. Pada tahun 2023, Amerika Serikat juga telah berinvestasi di Indonesia sebesar USD500 juta dalam pembuatan panel surya dan modul surya.

Amerika Serikat merupakan negara keenam dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia, dimana nilai investasinya mencapai total USD9,4 miliar selama periode tahun 2018 hingga triwulan pertama tahun 2023. Dari total realisasi investasi tersebut, terdapat 5.683 proyek yang berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 82.299 orang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)