Pasokan Kebanyakan, Harga Minyak Dunia Melemah

Ilustrasi harga minyak. Foto: Unsplash.

Pasokan Kebanyakan, Harga Minyak Dunia Melemah

Husen Miftahudin • 9 March 2024 14:57

Houston: Harga minyak berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), mengakhiri minggu ini dengan kerugian karena kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan tetap ada.
 
Ambruknya harga minyak dunia juga karena investor mempertimbangkan laporan pekerjaan bulanan Amerika Serikat (AS) yang beragam dan tidak banyak mempengaruhi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni.  
 
Mengutiip Investing.com, Sabtu, 9 Maret 2024, minyak mentah berjangka AS turun 1,2 persen menjadi USD78,01 per barel dan kontrak Brent turun 1,1 persen menjadi USD82,08 per barel. Kedua benchmark harga minyak tersebut turun lebih dari satu persen dalam seminggu.
 

Taruhan penurunan suku bunga

 
Perekonomian AS menambahkan lebih banyak lapangan kerja dibandingkan perkiraan pada bulan lalu, seiring dengan kenaikan nonfarm payrolls sebesar 275 ribu pada Februari, meningkat dari jumlah yang direvisi turun sebesar 229 ribu pada Januari.
 
Namun pertumbuhan upah melambat dan tingkat pengangguran meningkat secara tak terduga, sehingga memperkeruh prospek kesehatan pasar tenaga kerja dan jalur penurunan suku bunga Federal Reserve.  
 
"Data tersebut tidak membenarkan peningkatan suku bunga lebih lanjut atau penurunan jangka pendek," kata Stifel dalam sebuah catatan. Karena menurutnya, peluang penurunan suku bunga pada Juni tetap tidak berubah di angka 58 persen, menurut Alat Monitor Suku Bunga Fed Investing.com.
 
Optimisme terhadap penurunan suku bunga, yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak mentah, kini mendapatkan momentum, dan kini banyak pihak memperkirakan Bank Sentral Eropa akan melakukan penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
 
ECB kemungkinan akan mulai menurunkan suku bunga antara bulan April dan Juni, kata kepala bank sentral Prancis dan pembuat kebijakan ECB Francois Villeroy de Galhau.

Baca juga: Dolar AS Tersandung Lagi
 

Kekhawatiran kelebihan pasokan

 
Kepala divisi pasar dan industri minyak IEA mengatakan, badan tersebut melihat pasar dengan pasokan yang relatif baik pada 2024 dengan pertumbuhan permintaan yang melambat, sesuatu yang dapat membatasi harga.
 
Data yang dirilis pada Kamis menunjukkan Tiongkok mencatat kenaikan impor sebesar 5,1 persen dalam dua bulan pertama 2024 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sekitar 10,74 juta barel per hari.
 
"Namun, tren pembelian secara keseluruhan masih lemah karena pembelian lebih rendah jika dibandingkan dengan impor sebesar 11,39 MMbbls/hari pada Desember," kata analis di ING, dalam sebuah catatan.
 
"Tiongkok telah memperlambat pembelian luar negerinya terutama karena melambatnya permintaan dari kilang, lemahnya indikator ekonomi, dan tingginya persediaan."

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)