Wamendikdasmen Akan Kurangi Beban Administratif Guru

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, saat menghadiri Festival Transformasi Pendidikan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah, di Stadion Manahan Solo, Jumat, 15 November 2024. Metrotvenews.com/ Triawati

Wamendikdasmen Akan Kurangi Beban Administratif Guru

Triawati Prihatsari • 15 November 2024 21:49

Solo: Beban administratif guru di Indonesia bakal dikurangi. Hal itu dilontarkan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, saat menghadiri Festival Transformasi Pendidikan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah, di Stadion Manahan Solo, Jumat, 15 November 2024. 

"Agar betul-betul menjadi guru yang kompeten, setelah mendengar aspirasi dan kemudian melakukan pengamatan di lapangan dalam waktu yang relatif singkat ini, salah satu yang akan kami lakukan yakni mengurangi beban-beban administratif yang dirasakan dalam kurikulum," ujarnya di Solo, Jumat, 15 November 2024.

Menurutnya, saat beban administratif guru dikurangi, mereka diharapkan mampu mewujudkan generasi emas ke depan. Hal itu merupakan arah atau orientasi menuju pendidikan bermutu.

Ia menekankan, pendidikan bermutu mensyaratkan guru yang bermutu pula. Untuk itu, beberapa langkah secara cepat disiapkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
 

Baca juga: Mendikdasmen Akan Wajibkan Guru Merangkap Konselor

Pertama, kata Atip, akan disiapkan program yang menyajikan berbagai macam pelatihan bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi. Kedua, mengurangi beban administratif.

"Jadi nanti bapak ibu guru tidak perlu lagi tengah malam di tengah malam tahajud padahal sedang upload. Dikiranya tahajud padahal upload dan siang harinya terkantuk-kantuk karena terlalu banyak beban administratif. Kami akan kurangi, akan melakukan relaksasi untuk hal itu," bebernya.

Kemudian langkah selanjutnya yakni memperhatikan kesejahteraan para guru. Hal itu pun langsung disambut antusiasme ribuan guru peserta Festival Transformasi.

"Yang ketiga, kita sedang menghitung agar guru kompeten tetap semangat maka kita pun akan memberikan kesejahteraan untuk para guru. Tiga dulu yang lain menunggu. Karena menunggu itu positif. Kalau ada orang menunggu berarti ada harapan ditunggu maka akan memiliki semangat untuk mencapai harapan tersebut," ungkap Atip.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)