Diskusi Publik Soal IKN Dinilai Masih Minim

Jakarta: Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Thomas Lembong mengatakan akses informasi untuk publik mengenai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih minim. Padahal, proyek IKN menyedot anggaran yang tak kecil.

"Yang agak jelas kegiatan adalah minimnya diskusi publik. Mengingat jumlah anggaran yang dicanangkan begitu masif, ratusan triliun, dan berbagai konsekuensi lainnya" kata Thomas Lembong, Senin, 11 Desember 2023. 

Thomas mengatakan tudingan kubu Anies-Muhaimin akan merevisi Undang-Undang tentang IKN terlalu jauh. Kubu Anies-Muhaimin belum berpikir ke arah revisi UU IKN.

"Minimum selayaknya diadakan diskusi publik lebih luas lebih panjang lebih mendalam," ujarnya.

Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan mengkritisi besarnya penggunaan anggaran untuk pembangunan IKN. Menurutnya, tidak adil jika anggaran ratusan triliun rupiah hanya difokuskan untuk pembangunan satu wilayah, yang hanya ditinggali aparatur negara.
 

Baca juga: Timnas AMIN Bersyukur Kritik Anies Terhadap IKN Disorot Media Asing

Anies menyampaikan bahwa tidak jarang anggaran yang dikeluarkan sanagat besar tetapi bukan untuk kebutuhan mendesak yang lebih penting di Indonesia.

"Sekarang ada sumber daya nih, ada anggaran 400 sekian triliun rupiah, mau dipakai untuk apa? mau dipakai untuk satu titik yang dimanfaatkan oleh pegawai negeri (ASN) disaat rakyat kita hari ini membutuhkan tambahan puskesmas membutuhkan tambahan sekolah," kata Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan di acara 'Desak Anies episode 5 Banjarmasin', di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa, 5 Desember 2023.

Menurut Anies, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang seharusnya diselesaikan dengan anggaran yang ada.

"Hari ini kita (Indonesia) masih punya PR yang begitu banyak yang pada waktu sekarang urgen untuk diselesaikan," ucap Anies.