Menlu Ungkap 79 WNI Berhasil Keluar dari Lebanon 

Menlu Retno jelaskan evakuasi WNI dari Lebanon. (Dok. Kemenlu RI)

Menlu Ungkap 79 WNI Berhasil Keluar dari Lebanon 

Marcheilla Ariesta • 11 October 2024 10:35

Vientiane: Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengungkapkan, sudah 79 WNI berhasil dievakuasi dari Lebanon secara bertahap. Kloter keenam berhasil tiba di Bandara Soekarno-Hatta kemarin, Kamis, 10 Oktober 2024.

 

“Gelombang keenam take off dari Beirut 9 Oktober untuk 14 WNI, dan sudah tiba kemarin di Bandara Soetta pada 10 Oktober,” ucap Menlu Retno dalam pembaruan pers dari Laos, Jumat, 11 Oktober 2024.

 

“Dengan demikian teman-teman, WNI yang sudah berhasil dievakuasi per 10 Oktober adalah 79 WNI,” ungkap Retno.

 

Ia menuturkan, KBRI Beirut sudah meningkatkan status menjadi siaga satu pada 4 Agustus lalu. Peningkatan status ini dengan menilai situasi dalam tereskalasi dan membahayakan keselamatan WNI.

 

“Sesuai rencana kontingensi, Kementerian Luar Negeri dan KBRI menyiapkan proses evakuasi,” imbuhnya.

 

KBRI Beirut, kata Retno, melakukan komunikasi juga dengan para WNI untuk menjelaskan status siaga satu dan juga langkah-langkah evakuasi. Pada saat itu, jelasnya, 25 WNI menyatakan bersedia di evakuasi, sisanya menyatakan belum bersedia. 

 

“Nah, dari permintaan evakuasi tersebut, KBRI melakukan evakuasi 25 WNI melalui jalur udara secara bertahap,” serunya.

 

Evakuasi awal menggunakan pesawat komersial secara bertahap. Gelombang pertama pada 10 Agustus dengan 13 WNI, gelombang kedua 18 Agustus 7 WNI, gelombang ketiga 28 Agustus sebanyak 5 WNI. 

 

Lalu, lanjut Retno, pada 27 September, Hasan Nasrallah yang merupakan pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon terbunuh dan situasi mengalami eskalasi.

 

“Kementerian Luar Negeri dan KBRI kembali melakukan koordinasi, dan dari koordinasi itu kemudian menghubungi WNI dan terdapat tambahan 40 WNI menyatakan bersedia untuk dievakuasi,” serunya.

 

Ia menuturkan, evakuasi ini sifatnya sukarela. “Jadi negara berwajiban untuk menyampaikan situasi, kemudian tergantung para WNI itu apakah siap dievakuasi atau tidak,” tutur Retno.

 

Namun, ujarnya, evakuasi terhadap 40 WNI ini harus dilakukan evakuasi melalui darat. Pasalnya, jalur udara sudah semakin sulit, dan ruang udara sudah buka tutup.

 

“Maka pada saat itu kita mengambil keputusan mengevakuasi via jalur darat,” tegas Retno.

 

Jalurnya, kata Retno, cukup panjang yakni Beirut-Damaskus, Suriah-Amman, Yordania. Dari Amman, para WNI tersebut baru bisa diterbangkan ke Jakarta.

 

Ia menjelaskan gelombang kelima berangkat dari Beirut keesokan paginya, pada 3 Oktober sebanyak 20 WNI ditambah 1 istri WNI yang merupakan warga Lebanon.

 

Pada 7 Oktobernya para WNI gelombang 4 dan 5 sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan demikian, kemungkinan masih ada sekitar 100 WNI yang berada di Lebanon. 

 

Menlu Retno kembali menegaskan, evakuasi ini bersifat sukarela. Jadi, pemerintah tidak bisa memaksa WNI untuk keluar dari Lebanon.

 

Baca juga: Dievakuasi dari Lebanon, 40 WNI Tiba dengan Selamat di Indonesia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)