Pekerja Tiongkok. Foto: Unsplash.
Beijing: Pemerintah Tiongkok menuturkan diperlukan lebih banyak upaya untuk menambah lapangan kerja di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu pada 2024.
Tiongkok sudah mencapai target 12 juta lapangan kerja di perkotaan pada 2023. Target penciptaan lapangan kerja untuk tahun ini diperkirakan akan diumumkan pada pertemuan Maret 2024.
"Operasi ekonomi Tiongkok menjadi lebih tidak pasti dengan lemahnya ekspektasi sosial pada 2024," kata Wakil Direktur Departemen Promosi Ketenagakerjaan Kementerian Sumber Daya Manusia Tiongkok Yun Donglai, dilansir Channel News Asia, Rabu, 24 Januari 2024.
Yun menyatakan prioritas yang lebih besar akan diberikan pada target-target prioritas, seperti memperkuat dukungan terhadap lapangan kerja bagi kaum muda, termasuk lulusan perguruan tinggi, dan memperluas kesempatan kerja bagi mereka.
Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini tumbuh 5,2 persen tahun lalu, memenuhi target pemerintah, namun negara ini terbebani oleh penurunan pasar properti yang berkepanjangan, lemahnya kepercayaan konsumen dan dunia usaha, serta meningkatnya utang pemerintah daerah.
Pengangguran turun
Untuk setahun penuh pada 2023, rata-rata tingkat pengangguran nasional berdasarkan survei turun menjadi 5,2 persen dari 5,6 persen pada 2022.
Dalam pasar kerja yang kompetitif, beberapa lulusan perguruan tinggi Tiongkok terpaksa mencari sumber pendapatan karena angka pengangguran kaum muda meningkat ke rekor tertinggi sebesar 21,3 persen pada Juni tahun lalu.
Biro Statistik Nasional melanjutkan publikasi data pengangguran kaum muda pada Desember setelah ditangguhkan selama lima bulan. Tingkat pengangguran berdasarkan survei pada bulan Desember untuk kelompok usia 16-24 tahun, tidak termasuk mahasiswa, berada pada angka 14,9 persen.