Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 1 February 2024 08:52
Washington: Federal Reserve memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan tetap, dan memberi isyarat untuk tidak terburu-buru memangkas suku bunga. Keputusan itu sebenarnya berbanding terbalik dengan pergerakan inflasi di Amerika Serikat (AS) yang terus turun.
Meski demikian, inflasi itu masih jauh dari target Fed sebesar dua persen, di tengah pertumbuhan ekonomi yang solid dan kenaikan lapangan kerja yang kuat. Fed melihat suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama dan melanjutkan pertempuran terhadap inflasi, sehingga mematahkan harapan pemangkasan suku bunga pada Maret mendatang.
"Komite tidak memperkirakan untuk mengurangi kisaran target sampai mendapat keyakinan yang lebih besar inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju dua persen," kata Fed dalam pernyataan kebijakan moneternya, dikutip dari Investing.com, Kamis, 1 Februari 2024.
Ketua Fed Jerome Powell memberikan pukulan lebih lanjut terhadap penurunan suku bunga pada Maret, dengan mengatakan tingkat kepercayaan diri tidak akan cukup membaik pada Maret untuk menurunkan suku bunga.
"Berdasarkan rapat hari ini, saya rasa tidak mungkin Komite akan mencapai tingkat kepercayaan diri pada rapat Maret, untuk mengidentifikasi Maret sebagai waktu untuk melakukan hal tersebut," kata Powell dalam menanggapi pertanyaan tentang apakah Fed dapat menurunkan suku bunga pada Maret.
Meski demikian, Powell menekankan keputusan kebijakan di masa depan akan tergantung pada data yang masuk.
Meski peluang pemangkasan pada Maret mengalami penurunan, jatuh ke sekitar 30 persen dari sekitar 65 persen sebelum pernyataan tersebut, beberapa ekonom terus mempertahankan harapan pemangkasan suku bunga lebih awal.
Baca juga: Bos BRI Prediksi Era Suku Bunga Rendah Bakal Dimulai Semester II-2024