Pemprov Jabar Kawal Pemenuhan Hak Karyawan Pabrik Sepatu Bata Pascapenutupan

ilustrasi medcom.id

Pemprov Jabar Kawal Pemenuhan Hak Karyawan Pabrik Sepatu Bata Pascapenutupan

Media Indonesia • 7 May 2024 13:44

Purwakarta: Penutupan pabrik sepatu Bata yang berada di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat berdampak terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan. Menyikapi hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, akan membantu dan mendorong agar perusahaan memberikan hak karyawan yang kena PHK.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Provinsi Jabar, Teppy Wawan Dharmawan mengatakan, surat pemberitahuan PHK sudah diberikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta dan Disnakertrans Jabar sudah mendapatkan tembusannya.

"Kami sudah dapat tembusan dan berdasarkan data terakhir ada 275 karyawan PT Sepatu Bata Tbk yang terkana terkena PHK. Berdasarkan informasi dari Disnakertrans Purwakarta, penutupan pabrik dan berujung PHK untuk karyawan dilakukan karena perusahaan terus merugi," jelasnya, Selasa, 7 mei 2024.

Menurut Teppy, pemberhentian karyawan akan dilakukan secara bertahap oleh pihak perusahaan. Untuk itu pihaknya mendorong agar perusahaan tetap memberikan hak pada karyawan yang di-PHK dan masalah pesangon untuk karyawan yang di PHK menjadi fokus penanganan dari Disnakertrans Jabar.

Untuk diketahui, PT Sepatu Bata Tbk menyatakan akan memberhentikan produksi di pabrik Kabupaten Purwakarta paling lambat 1 Juni 2024, karena telah mengalami kerugian lebih dari 4 tahun atau sejak 2020 dan permintaan terus mengalami penurunan.
 

Baca: Ratusan Buruh di Karanganyar Dihantui Gelombang PHK

Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta. Sebelum keputusan penutupan pabrik dilakukan, setelah berbagai upaya dilakukan selama 4 tahun terakhir, di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi covid-19. Di lain sisi, perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat juga menjadi tantangan.

Seperti diketahui sepatu Bata merupakan merek alas kaki legendaris di Indonesia. Saking lamanya ada di Tanah Air, merek ini kerap disangka berasal dari Indonesia. Padahal, Bata atau T&A Bata Shoe Company merupakan bagian dari Bata Shoe Organization (BSO) dan terdaftar di Zlin, Republik Ceko. Perusahaan didirikan oleh dua bersaudara, yaitu Tomas Anna dan Antonin Bata pada 1894.

Dilansir dari laman resmi perusahaan, Bata masuk ke Tanah Air sejak zaman Hindia Belanda, yakni 1931. Pada masa tersebut, Bata melakukan kerjasama dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok. Enam tahun kemudian, Tomas mendirikan pabrik sepatu di tengah perkebunan karet di area Kalibata, beralamat di Jalan Kalibata Raya Jakarta Selatan.

Selanjutnya produksi sepatu terjadi mulai 1940. Pada 24 Maret 1982, PT Sepatu Bata Tbk terdaftar di Jakarta Stock Exchange. Perusahaan pun melebarkan bisnisnya dengan membangun pabrik sepatu di Purwakarta pada 1994. Sepatu Bata sebagai alas kaki dan pemasar terkemuka di negara ini, telah mengoperasikan rantai ritel 435 toko di seluruh negeri, yang terdiri dari Family and City Stores.

Berbekal lebih dari 125 tahun sejarah dalam bisnis sepatu, Bata menawarkan berbagai koleksi sepatu yang melayani semua tingkat kelompok pendapatan dan usia, dari balita hingga anak-anak, hingga wanita dan pria dewasa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)
phk