Propam hingga Kompolnas Dilibatkan Usut Penemuan 7 Mayat Kali Bekasi

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto/Medcom.id/Siti

Propam hingga Kompolnas Dilibatkan Usut Penemuan 7 Mayat Kali Bekasi

Siti Yona Hukmana • 22 September 2024 17:54

Jakarta: Polda Metro Jaya masih mengusut kasus penemuan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi, Jawa Barat. Pengusutan dilakukan dengan melibatkan sejumlah pihak.

"Untuk langkah ke depan, kami libatkan nanti dari Propam Mabes Polri, juga kami akan libatkan, dan Kompolnas (Komisi Kepolisian Nasional). Kami akan melihat bahwa kalau memang ada nanti kelalaian dari siapa pihak siapa, kami akan minta pertanggungjawaban," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto kepada wartawan, Minggu, 22 September 2024.

Karyoto menyebut Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Bambang Satriawan dilibatkan dalam penyelidikan kasus ini. Begitu pula Divisi, Propam Mabes Polri diminta untuk mengawasi.

"Apakah yang dilakukan oleh penyidik-penyidik itu benar, ya saya katakan kalau memang ada kelalaian pihak-pihak tertentu akan kami minta penanggungjawaban," ungkap Karyoto.
 

Baca: Basarnas Masih Sisir Kali Bekasi

Di samping itu, Karyoto menyebut pihaknya mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Termasuk, memeriksa saksi-saksi guna mengetahui kronologi peristiwa.

"Nanti kan ada saksi-saksi berapa orang yang tahu, bagaimana kejadiannya diruntut motornya motor siapa, yang jelas anak-anak ini bukan warga di sekitar rumah sini, Bantargebang. Saya gak tahu jaraknya berapa kilo, sekitar 2 kiloan lebih," ungkap jenderal bintang dua itu.

Sebelumnya, Karyoto menyebut ketujuh korban diduga menceburkan diri ke kali usai ditegur petugas kepolisian yang tengah patroli sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu, 22 September 2024. Namun, alasan polisi menegur masih didalami.

"Menurut informasi sekilas bahwa ini adalah salah satu yang menjadi kemarin malam itu yang sudah bisa diambil keterangan memang mereka menyeburkan diri ke sungai, karena adanya ketakutan adanya patroli yang lewat atau yang menegur," ujar Kapolda.

Dia menyinggung tawuran di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya cukup serius. Banyak sekali generasi muda menjadi korban dan tidak jarang di antara mereka ada yang meninggal akibat tawuran.

"Rekan-rekan bisa lihat dari daftar-daftar kejadian di wilayah seluruh Jakarta, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bekasi, dan Depok, itu banyak kejadian seperti ini. Sehingga, kami langkah patroli ini betul, patroli tidak salah, saya katakan patroli tidak salah," ungkapnya.

Kemudian, Karyoto menyebut patroli dilakukan pukul 03.00 WIB, karena tawuran memang selalu terjadi pada dini hari. Di samping itu, tujuh mayat yang ditemukan disebut masih remaja berusia di bawah 18 tahun dan di atas 18 tahun.

"Memang tadi secara identifikasi kami belum temukan semua. Tapi, dari pengakuan rekan-rekannya akan bisa terungkap siapakah yang meninggal sedang dikonfirmasi oleh keluarganya," pungkas Karyoto.

Ketujuh mayat itu dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses identifikasi. Selain itu, juga untuk mengetahui lama kematian korban.

Tujuh mayat itu ditemukan di sebuah Kali Bekasi, belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT. 004/RW.008, Kel. Jatirasa, Kec. Jatiasih Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu pagi, 22 September 2024 pukul 06.00-08.00 WIB. Penemuan mayat ditemukan pertama kali oleh ibu anggota komunitas kucing yang tengah mencari kucing Angora.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)