Tiongkok Peringatkan Media Asing di Hong Kong soal Pemberitaan Kebakaran Maut

Kebakaran melanda sejumlah gedung apartemen di Hong Kong pada Rabu, 26 November 2025. (EPA)

Tiongkok Peringatkan Media Asing di Hong Kong soal Pemberitaan Kebakaran Maut

Willy Haryono • 7 December 2025 09:04

Hong Kong: Kantor Keamanan Nasional Tiongkok di Hong Kong memperingatkan media asing pada Sabtu, 6 Desember, agar tidak menyebarkan “informasi palsu” atau “menjelekkan” upaya pemerintah menangani kebakaran terburuk di kota itu dalam hampir 80 tahun.

Menjelang pemilihan legislatif pada Minggu di pusat keuangan global tersebut, Office for Safeguarding National Security mengatakan telah memanggil sejumlah media asing, tanpa menyebutkan nama, untuk menegur pemberitaan mereka terkait kebakaran yang menewaskan sedikitnya 159 orang di kompleks hunian bertingkat Wang Fuk Court.

Reuters menyatakan tidak dihubungi dan tidak menghadiri pertemuan tersebut.

“Beberapa media asing baru-baru ini memberitakan Hong Kong dengan mengabaikan fakta, menyebarkan informasi palsu, mendistorsi dan menjelekkan upaya pemerintah dalam penanggulangan bencana dan penanganan pascakejadian, menyerang dan mengganggu pemilihan LegCo, serta memicu perpecahan dan pertentangan sosial,” demikian pernyataan kantor tersebut, seperti dikutip dari AsiaOne, Minggu, 7 Desember 2025.

Kantor itu mengatakan bahwa pertemuan tersebut digelar sesuai undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing pada 2020 setelah gelombang protes prodemokrasi besar-besaran. Undang-undang tersebut mengizinkan kantor tersebut “mengambil langkah yang diperlukan untuk memperkuat pengelolaan” entitas asing, termasuk organisasi media.

Pertemuan Sabtu itu tampaknya menjadi pertemuan massal pertama media asing yang dipanggil untuk menghadapi kritik terkait pemberitaan suatu peristiwa tertentu oleh kantor tersebut, yang dipimpin pejabat senior Kementerian Keamanan Negara Tiongkok.

Sejak protes 2019, ketika jutaan warga turun ke jalan, Beijing dan otoritas Hong Kong telah memperketat penindakan terhadap perbedaan pendapat, menangkap politisi oposisi dan menutup sejumlah media liberal serta kelompok masyarakat sipil.

Pertemuan Sabtu berlangsung ketika pihak berwenang berupaya meredam kemarahan publik atas kebakaran tersebut, yang penyebab penyebaran cepatnya diduga terkait lemahnya pengawasan dan penggunaan material berkualitas rendah dalam proses renovasi.

Otoritas telah menahan sejumlah aktivis yang menuntut akuntabilitas pemerintah. Beijing juga memperingatkan warga agar tidak menggunakan bencana tersebut untuk “mengganggu Hong Kong”.

Hong Kong berada di peringkat 140 dari 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia yang disusun Reporters Without Borders.

Taipan media Hong Kong berusia 77 tahun, Jimmy Lai yang merupakan kritikus Tiongkok saat ini menghadapi kemungkinan hukuman penjara seumur hidup dalam persidangan keamanan nasional. Presiden AS Donald Trump dikabarkan telah mendesak Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pertemuan bulan lalu untuk membebaskan Lai, menurut laporan Reuters.

Baca juga:  Hong Kong Masih Mencari 31 Korban Hilang Pascakebakaran Apartemen

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)