Trump Hapus Tarif Resiprokal Produk Pertanian Demi 'Jinakkan' Inflasi

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Hapus Tarif Resiprokal Produk Pertanian Demi 'Jinakkan' Inflasi

Husen Miftahudin • 16 November 2025 09:28

Washington: Pemerintahan Presiden AS Donald Trump merilis perintah eksekutif untuk menghilangkan tarif timbal balik (resiprokal) pada beberapa produk pertanian guna meredakan kenaikan harga.

Menurut lembar fakta yang dirilis oleh Gedung Putih, dikutip dari Xinhua, Minggu, 16 November 2025, tarif resiprokal produk pertanian yang dihapus tersebut adalah kopi dan teh; buah-buahan tropis dan jus buah.

Kemudian produk pertanian seperti kakao dan rempah-rempah; pisang, jeruk, dan tomat; daging sapi; serta beberapa pupuk yang telah dikecualikan dari tarif timbal balik.

Perintah tersebut mulai berlaku pada hari Kamis (13/11) waktu setempat. Bea tarif yang sudah terlanjur dikumpulkan akan dikembalikan.

Trump mengaku perlu dan tepat untuk memodifikasi lebih lanjut cakupan tarif timbal balik, mengingat kemajuan substansial dalam negosiasi perdagangan timbal balik mengingat permintaan domestik tak seimbang dengan kapasitas domestik yang ada saat ini.

"Pembebasan tarif akan menurunkan harga, dan sebagian besar berlaku untuk makanan yang tidak kompetitif di negara ini, seperti pisang," tutur Trump.
 

Baca juga: 'Sogok' USD200 Miliar, AS Sunat Tarif Impor Swiss Jadi 15%


(Ilustrasi. Foto: id.pngtree.com)
 

Inflasi AS makin tak terkendali


Adapun pertumbuhan Indeks Harga Konsumen AS secara tahunan mencapai 3,0 persen (yoy) pada September 2025, sedikit meningkat dari 2,9 persen (yoy) pada Agustus 2025. Untuk harga daging sapi dan daging sapi muda pada September meningkat sebesar 14,7 persen secara tahunan, sementara harga kopi naik 18,9 persen.

"Presiden Trump akhirnya mengakui tarifnya justru menjadi bumerang karena berdampak pada kenaikan harga-harga barang yang menekan rakyat Amerika," kata Perwakilan AS Don Beyer dalam sebuah pernyataan.

"Setelah dihajar habis-habisan dalam pemilu baru-baru ini karena kemarahan pemilih terhadap Trump yang mengingkari janjinya untuk memperbaiki inflasi, Gedung Putih mencoba menggambarkan penurunan tarif ini sebagai poros menuju keterjangkauan," tambah Beyer.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)