Kali Pertama, Zelensky Mengakui Pasukan Ukraina Beroperasi di Belgorod Rusia

Seorang prajurit Ukraina menggunakan howitzer di medan perang melawan Rusia. (EPA)

Kali Pertama, Zelensky Mengakui Pasukan Ukraina Beroperasi di Belgorod Rusia

Willy Haryono • 8 April 2025 17:03

Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara terbuka mengonfirmasi bahwa pasukannya tengah melakukan operasi militer di wilayah Belgorod, Rusia. Pernyataan ini menandai pertama kalinya pemimpin Ukraina itu secara eksplisit mengakui kehadiran militernya di wilayah perbatasan Rusia.

"Kami terus melakukan operasi aktif di wilayah perbatasan di dalam wilayah musuh, dan itu sepenuhnya sah. Perang harus kembali ke tempat asalnya," ujar Zelensky dalam pernyataan resmi pada Senin, 7 April 2025.

Selain di Belgorod, ia juga merujuk pada operasi di Kursk, wilayah lain di Rusia tempat Ukraina masih mempertahankan keberadaan militernya setelah serangan besar tahun lalu. Namun, sebagian besar area di Kursk telah direbut kembali oleh Rusia.

Tujuan Strategis Operasi Militer Ukraina

Zelensky menegaskan bahwa operasi di Belgorod dan Kursk bertujuan untuk melindungi wilayah perbatasan Ukraina, terutama di Sumy dan Kharkiv, sekaligus mengurangi tekanan di garis depan yang luas, terutama di Donetsk, lokasi pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan Rusia.

Pada Maret lalu, militer Rusia melaporkan adanya upaya pasukan Ukraina untuk menyeberang ke wilayah Belgorod. Namun, Moskow mengklaim bahwa serangan tersebut berhasil digagalkan.

Rusia saat ini menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina setelah melancarkan invasi besar-besaran pada 2022.

Tanggapan Internasional

Mengutip dari BBC, Selasa, 8 April 2025, pernyataan Zelensky muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat terkait perang yang berlangsung.

Presiden Rusia Vladimir Putin menolak tuduhan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa bahwa Moskow menghambat upaya perdamaian yang didorong oleh Presiden AS Donald Trump.

Trump sendiri pada Senin malam menyatakan ketidakpuasannya terhadap situasi yang terjadi. 

"Saya tidak senang dengan apa yang sedang berlangsung. Rusia membombardir wilayah Ukraina tanpa henti," kata Trump.

Sementara itu, di kota asal Zelensky, Kryvyi Rih, prosesi pemakaman diadakan untuk 20 korban serangan rudal Rusia, termasuk 9 anak-anak, yang tewas dalam serangan pada Jumat lalu.

Dalam pidato video hari Senin, Zelensky mengungkapkan bahwa ia telah menerima laporan dari Panglima Militer Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengenai perkembangan situasi di medan perang, termasuk kehadiran pasukan Ukraina di Belgorod dan Kursk.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Resimen Serbu ke-225, yang dikerahkan di Belgorod. 

"Kerja bagus! Saya bangga dengan setiap prajurit yang berjuang demi Ukraina," kata Zelensky. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait operasi militer tersebut.

Laporan dari Medan Pertempuran

Sebelumnya, pada 18 Maret, Zelensky telah secara tidak langsung mengonfirmasi operasi di Belgorod dengan menyatakan "ada operasi di sana", ketika diminta menanggapi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pasukan Ukraina gagal memasuki wilayah barat Belgorod.

Menurut laporan Rusia, semua upaya Ukraina untuk maju ke desa Demidovka dan Prilesye telah digagalkan. Namun, beberapa blogger militer Rusia melaporkan adanya pertempuran di dalam Demidovka, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di AS juga melaporkan pada 21 Maret bahwa pasukan Ukraina baru-baru ini berhasil bergerak maju di Belgorod.

ISW mengutip klaim dari blogger militer Rusia yang menyatakan bahwa pasukan Ukraina telah mengonsolidasikan posisi mereka di pinggiran Demidovka dan Prilesye. Namun, laporan tersebut belum dapat dikonfirmasi secara independen.

Dalam dua hari terakhir, beberapa blogger militer Rusia melaporkan bahwa pasukan Ukraina mulai menarik diri dari area Demidovka.

Dibandingkan dengan operasi di Kursk di mana pasukan Ukraina sempat merebut beberapa desa termasuk Sudzha, sebuah kota regional operasi di Belgorod tampaknya berskala lebih kecil.

Zelensky dan komandan militer Ukraina berulang kali menegaskan bahwa serangan di wilayah Rusia telah memaksa Moskow untuk mengalihkan pasukan dari Donetsk, di mana Rusia terus membuat kemajuan bertahap namun lambat.

Selain itu, analis militer menduga bahwa Ukraina mungkin berharap untuk menggunakan wilayah yang dikuasainya di Rusia sebagai bargaining chip dalam negosiasi damai yang sedang diupayakan oleh AS.

Namun, strategi ini juga menuai kritik. Beberapa analis perang, baik dari Ukraina maupun Barat, mempertanyakan efektivitas militer dari operasi di wilayah Rusia, mengingat tingginya jumlah korban serta kesulitan pasokan senjata yang dihadapi Ukraina. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Macron Serukan Tindakan Tegas Jika Putin Terus ‘Tolak Perdamaian'

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)