Baru Menguat Dua Hari, Dolar AS Sudah Tergelincir Lagi

Ilustrasi, dolar AS. Foto: dok Economies.com

Baru Menguat Dua Hari, Dolar AS Sudah Tergelincir Lagi

Husen Miftahudin • 9 April 2025 08:48

New York: Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah dalam perdagangan Eropa pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB) terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, melanjutkan pelemahan setelah jeda dua hari dan kembali mendekati level terendah dalam enam bulan, di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok.
 
Dikutip dari Economies.com, Rabu, 9 April 2025, indeks dolar turun 0,65 persen menjadi 102,78, dengan level tertinggi sesi di 103,44. Pada Senin, 7 April 2025, indeks sempat naik 0,55 persen, laba kedua berturut-turut, menjauh dari level terendah dalam enam bulan terakhir di 101,27.
 
Sementara itu, Gedung Putih dengan cepat meniadakan laporan yang menuduh Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan penangguhan selama 90 hari pada semua tarif kecuali Tiongkok, dengan menyebutnya sebagai 'berita palsu'.
 
Trump meningkatkan ketegangan dengan Tiongkok dan mengancam tarif yang lebih besar sebesar 50 persen atas impor Tiongkok jika Beijing bersikeras mengenakan tarif balasan atas produk-produk AS. Beijing sendiri berjanji untuk berjuang sampai akhir dan menegaskan tidak akan tunduk pada pemerasan AS.
 
Selain itu, para pemimpin bisnis AS mulai berbicara secara terbuka tentang kerusakan yang terjadi pada pasar karena perang dagang global, dengan CEO JPMorgan Jamie Damon memperingatkan tentang inflasi dan pertumbuhan yang lebih lambat.
 

Baca juga: Dolar AS Mulai 'Pulih dari Kesakitan' Ketidakpastian Tarif Trump


(Ilustrasi dolar AS. Foto: Freepik)
 

Menanti arah moneter Fed

 
Sekarang pasar keuangan global menunggu risalah rapat Federal Reserve untuk mencari petunjuk lebih lanjut tentang masa depan kebijakan moneter AS.
 
Gubernur Fed Chicago Austin Goolsbey mengatakan meskipun perusahaan-perusahaan khawatir tentang tarif, bank sentral perlu melihat data konkret dalam tanggapannya yang sebenarnya.
 
Menurut alat Fedwatch, peluang penurunan suku bunga Fed pada Mei mendatang adalah sebesar 35 persen. Sedangkan peluang penurunan suku bunga pada Juni adalah sebesar 97 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)