Perusahaan Norwegia Setop Pasokan BBM ke AS Terkait Sikap Trump terhadap Zelensky

Presiden AS Donald Trump berdebat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih, Jumat, 28 Februari 2025. (Anadolu Agency)

Perusahaan Norwegia Setop Pasokan BBM ke AS Terkait Sikap Trump terhadap Zelensky

Willy Haryono • 3 March 2025 14:59

Oslo: Sebuah perusahaan pemasok bahan bakar minyak (BBM) asal Norwegia, Haltbakk Bunkers, mengumumkan penghentian segera pasokan bahan bakar bagi militer dan kapal perang Amerika Serikat yang berlabuh di pelabuhan Norwegia.

Langkah ini diambil sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap kebijakan AS terhadap Ukraina, terutama setelah perdebatan panas antara Presiden Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih pada Jumat lalu.

Dalam pernyataan resmi yang dibagikan di media sosial, Haltbakk Bunkers mengecam cara Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance yang memperlakukan Zelensky dalam pertemuan di Gedung Putih.

Perusahaan tersebut menilai perdebatan yang disiarkan secara langsung itu sebagai “pertunjukan paling memalukan yang pernah ditayangkan di televisi.” Haltbakk Bunkers juga menilai bahwa AS telah “menusuk Ukraina dari belakang.”

"Sebagai konsekuensi, kami memutuskan untuk segera menghentikan suplai bahan bakar kepada pasukan Amerika Serikat di Norwegia dan kapal-kapal mereka yang berlabuh di pelabuhan kami. Tidak ada lagi bahan bakar untuk Amerika!" tulis pihak perusahaan dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Business Standard, Senin, 3 Maret 2025. 

Mereka juga menyerukan pemasok bahan bakar lain di Norwegia dan Eropa untuk mengikuti langkah tersebut, mengakhiri pernyataan dengan seruan "Slava Ukraina," yang merupakan ungkapan dukungan terhadap Ukraina.

Pemilik Perusahaan Angkat Bicara

Gunnar Gran, pemilik Haltbakk Bunkers, menegaskan bahwa keputusan tersebut akan berlaku hingga masa jabatan Trump berakhir. Dalam wawancaranya dengan media maritim Norwegia, Kystens Naeringsliv, Gran menyatakan, “Tidak satu liter pun bahan bakar akan kami suplai ke militer AS sampai Trump selesai.”

Gran menambahkan bahwa sebagai perusahaan swasta, pihaknya berhak memilih pelanggan yang mereka layani. Ia mengingatkan bahwa Haltbakk Bunkers sebelumnya juga telah menghentikan suplai bahan bakar ke entitas Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina pada 2022. 

"Kami kehilangan banyak pendapatan akibat keputusan tersebut, tetapi kami memiliki kompas moral. Sekarang, Amerika Serikat juga kami kecualikan berdasarkan perlakuan mereka terhadap Ukraina," ujarnya.

Meski keputusan tersebut bersifat simbolis, Gran mengakui bahwa perusahaan mereka memasok sekitar tiga juta liter bahan bakar ke kapal perang AS sepanjang 2024. Ia menjelaskan bahwa mayoritas kapal perang AS yang beroperasi di Norwegia bergantung pada pemasok yang membeli bahan bakar dari perusahaan seperti Haltbakk Bunkers, bukan langsung dari NATO.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Norwegia, Tore Sandvik, memastikan bahwa pasukan AS tidak akan mengalami kendala dalam operasinya di negara tersebut. 

“Amerika Serikat dan Norwegia memiliki kerja sama pertahanan yang erat dan kuat. Pasukan AS akan terus menerima pasokan dan dukungan yang mereka butuhkan,” kata Sandvik.

Norwegia dan Ancaman Rusia

Sebagai anggota NATO, Norwegia memiliki peran strategis dalam latihan militer gabungan dengan AS dan sekutu lainnya, sehingga boikot bahan bakar ini berpotensi menimbulkan tantangan logistik bagi angkatan laut AS di kawasan tersebut. Di sisi lain, Norwegia sendiri menghadapi ancaman keamanan dari Rusia, mengingat kedua negara berbagi perbatasan di wilayah Arktik.

Selama Perang Dingin, Norwegia menjadi garis depan dalam menghadapi Uni Soviet. Meski menerapkan kebijakan pembatasan pangkalan NATO dan senjata nuklir di wilayahnya untuk menghindari provokasi terhadap Moskow, Norwegia tetap menjadi bagian penting dari strategi pertahanan Barat.

Ketegangan sempat mereda setelah Uni Soviet bubar, tetapi kebangkitan militer Rusia dalam beberapa tahun terakhir kembali menimbulkan kekhawatiran bagi Oslo.

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia meningkatkan kehadiran militernya di dekat perbatasan Norwegia, melakukan latihan besar-besaran, serta memodernisasi pasukan Arktiknya. Dinas keamanan Norwegia juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap kemungkinan aksi mata-mata dan sabotase terhadap infrastruktur vital, khususnya sektor energi. 

Insiden seperti kemunculan drone di dekat fasilitas pengolahan gas Karsto dan ancaman bom palsu terhadap kilang Nyhamna semakin memperkuat ketakutan akan potensi gangguan dari Rusia. Kepala Badan Keamanan Nasional Norwegia menegaskan bahwa seiring meningkatnya ketergantungan Eropa pada gas Norwegia, ancaman yang dihadapi negara tersebut juga ikut meningkat.

Meskipun dampak dari keputusan Haltbakk Bunkers terhadap rantai pasokan AS masih belum jelas, langkah ini menegaskan meningkatnya ketidakpuasan Eropa terhadap kebijakan AS terhadap Ukraina di bawah pemerintahan Trump.

Dampak Pertemuan Trump-Zelensky

Keputusan Haltbakk Bunkers ini terjadi setelah pertemuan kontroversial antara Trump dan Zelensky di Gedung Putih.

Dalam pertemuan tersebut, Trump dan Vance dilaporkan mengkritik Zelenskyy karena dinilai kurang berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan AS. Trump bahkan memperingatkan Zelenskyy, “Anda sedang mempertaruhkan jutaan nyawa... Anda sedang mempertaruhkan Perang Dunia III.”

Insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran di Ukraina, sementara di Moskow, reaksi justru sebaliknya pertikaian itu dianggap sebagai tanda melemahnya hubungan antara Washington dan Kyiv.

Meskipun demikian, Zelensky tetap menegaskan apresiasinya terhadap Amerika Serikat. Melalui media sosial, ia menyampaikan, “Hubungan kami dengan Presiden Amerika lebih dari sekadar dua pemimpin: ini adalah ikatan historis dan kuat antara rakyat kami... Rakyat Amerika telah membantu menyelamatkan rakyat kami.”

Sampai saat ini, Gedung Putih belum memberikan tanggapan resmi terkait keputusan Haltbakk Bunkers untuk menghentikan pasokan bahan bakar bagi militer AS di Norwegia. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Sekutu Trump Desak Zelensky Berkompromi atau Lebih Baik Mengundurkan Diri

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)