FGD LPPNU soal hilirisasi sawit. Foto: Dok PBNU
Wandi Yusuf • 4 February 2025 19:42
Jakarta: Menyambut harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Besar Nahdalatul Ulama (PBNU) mendorong peremajaan sawit rakyat dalam upaya mengoptimalkan program pemerintah, yakni hilirisasi sawit. Masukan ini disampaikan Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) melalui kelompok diskusi terarah (FGD).
"PBNU berharap program hilirisasi kelapa sawit akan mewujudkan kemandirian ekonomi Indonesia," kata Sekretaris LPP PBNU, Tri Candra Aprianto, melalui keterangan tertulis, Selasa, 4 Februari 2025.
Tri mengatakan sebanyak 67 persen lahan sawit dimiliki oleh warga nahdliyin. Untuk itu, LPPNU sangat berkepentingan terhadap agenda hilirisasi sawit.
"Tentu kami sangat berkepentingan untuk menjadi bagian dalam program pemerintah untuk hilirisasi,” kata Tri.
FGD yang merupakan rangkaian Harlah ke-102 NU ini menghadirkna Guru Besar IPB Prof Sudarsono, Ketua PBNU KH Miftah Faqih, dan Sekjen APKASINDO sebagai pemantik.
Candra yang juga merupakan anggota Dewan Pakar Asosiasi Petani Kelapa Sawit seluruh Indonesia (APKASINDO) menyampaikan bahwa dibutuhkan strategi dan kolaborasi bersama. Tidak hanya petani, pengusaha kelapa sawit para praktisi, dan akademisi pun harus ikut urun rembuk.
“Saya kira ini momentum bagi Indonesia, apalagi sekarang Indonesia menang di WTO atas gugatan kampanye negatif Uni Eropa. Kita harus merespons perjalanan Presiden (Prabowo Subianto) ke luar negeri yang juga tidak lepas bicara soal Sawit. Untuk itu, LPPNU bersama petani mandiri yang selama ini menjadi binaan harus mendapatkan benefit terhadap industri kelapa sawit,” kata dia.
Baca:
Harlah ke-102 NU Usung Tema 'Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat' |