Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban KMP Tunu di Selat Bali. (Dok: Humas Pemkab Banyuwangi)
Banyuwangi: Operasi pencarian dan penyelamatan korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali resmi diperpanjang selama tiga hari ke depan, mulai Rabu, 9 Juli hingga Jumat, 11 Juli 2025. Perpanjangan ini dilakukan atas dasar kemanusiaan, menyusul masih adanya korban yang belum ditemukan meskipun operasi telah memasuki hari ketujuh.
Perpanjangan operasi juga mempertimbangkan dinamika medan pencarian yang kompleks serta hasil evaluasi harian tim SAR gabungan. Fokus utama kini difokuskan pada pemetaan bawah laut dan evakuasi lanjutan terhadap korban yang diduga masih berada di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengapresiasi dedikasi seluruh tim SAR yang bekerja siang malam sejak tragedi terjadi. “Kami berharap perpanjangan waktu ini membuahkan hasil signifikan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa," kata Ipuk, Rabu, 9 Juli 2025.
Sementara itu, Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan serta Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, yang juga bertindak sebagai Search Mission Coordinator (SMC), menyatakan bahwa strategi pencarian kini mengalami penyesuaian dengan menitikberatkan pada sektor bawah air.
“Tim hidrografi dan SRU laut kini melakukan pemetaan bawah laut secara intensif, termasuk penyelaman pada titik-titik yang dicurigai. Dive plan juga sedang kami siapkan, tentu dengan tetap menjadikan keselamatan personel sebagai prioritas,” kata Eko.
Dukungan teknologi pun terus dimaksimalkan. KNKT melalui Kapalnya KN Masalembo akan menurunkan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk melakukan deteksi bawah air secara visual. Sementara itu, KRI Pulau Fanildo 732 kembali menggelar pemindaian menggunakan side scan sonar dari sisi selatan ke utara, menyesuaikan arah arus laut dominan.
Sampai hari ketujuh operasi, tim SAR telah menemukan total 40 korban, dengan rincian 30 selamat dan 10 meninggal dunia. Terbaru, dua jenazah laki-laki kembali ditemukan di wilayah pesisir Jembrana, Bali, pada hari ini.
Jenazah pertama ditemukan pukul 07.00 Witadi Pantai Pebuahan, mengenakan celana pendek biru dan kaus hitam. Jenazah kedua ditemukan pukul 06.00 Wita di Pantai Pengambengan, dengan celana pendek hitam tanpa atasan. Keduanya telah dievakuasi ke RS Jembrana dan selanjutnya dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk proses identifikasi oleh Tim DVI.
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada Rabu malam, 2 Juli 2025 pukul 23.35 WIB, dalam pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Kapal mengangkut total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta membawa 22 unit kendaraan.