Turki Sebut Serangan Israel terhadap Freedom Flotilla ‘Aksi Pembajakan’

Salah satu kapal Freedom Flotilla Coalition berlayar menuju Gaza. (Anadolu Agency)

Turki Sebut Serangan Israel terhadap Freedom Flotilla ‘Aksi Pembajakan’

Willy Haryono • 8 October 2025 16:34

Ankara: Kementerian Luar Negeri Turki mengecam keras serangan Israel terhadap konvoi Freedom Flotilla Coalition (FFC) di perairan internasional, menyebutnya sebagai “aksi pembajakan yang dilakukan oleh pemerintahan genosida Netanyahu.”

“Serangan terhadap aktivis sipil, termasuk warga negara Turki dan anggota parlemen, merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional,” ujar Kemenlu Turki, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu, 8 Oktober 2025.

“Dengan secara brutal menargetkan semua upaya yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan menggunakan cara damai, Israel memperburuk ketegangan di kawasan serta merusak upaya menuju perdamaian yang berkelanjutan,” lanjut pernyataan itu.

Kemenlu Turki juga menegaskan bahwa “seluruh langkah yang diperlukan telah diambil untuk memastikan pembebasan warga negara kami yang ditahan oleh pasukan Israel di atas kapal Freedom Flotilla dan pemulangan mereka ke tanah air.”

Pihak kementerian menambahkan bahwa kondisi aktivis lain juga tengah dipantau secara ketat bersama negara-negara terkait.

“Turki akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan berupaya mengakhiri genosida di Gaza,” tegas Kemenlu Turki.

Konvoi terbaru Freedom Flotilla berlayar setelah pekan lalu Angkatan Laut Israel menyerang dan menyita lebih dari 40 kapal yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla menuju Gaza, serta menahan lebih dari 450 aktivis di dalamnya. Sebagian besar telah dideportasi.

Sebagai kekuatan pendudukan, Israel telah berulang kali menyerang kapal pembawa bantuan ke Gaza, menyita muatannya, dan mendeportasi para aktivis. Israel juga terus memberlakukan blokade terhadap Gaza, yang dihuni hampir 2,4 juta jiwa, selama hampir 18 tahun.

Selain itu, Israel juga memperketat pengepungan sejak Maret lalu dengan menutup perbatasan serta memblokir pengiriman makanan dan obat-obatan, yang mendorong wilayah tersebut ke ambang kelaparan.

Sejak Oktober 2023, serangan udara Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan menjadikan Gaza tak layak huni. Saat ini, perundingan untuk mengakhiri perang berdasarkan rencana 20 poin yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sedang berlangsung untuk hari ketiga di Mesir.

Baca juga:  Israel Serang Semua Kapal Freedom Flotilla Tujuan Gaza di Perairan Internasional

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)