Ribuan Warga Palestina Kembali ke Gaza Utara usai Penarikan Pasukan Israel

Ribuan warga Palestina kembali ke Gaza utara usai penarikan pasukan Israel. (Anadolu Agency)

Ribuan Warga Palestina Kembali ke Gaza Utara usai Penarikan Pasukan Israel

Willy Haryono • 12 October 2025 15:45

Gaza: Puluhan ribu warga Palestina kembali ke wilayah tempat tinggal mereka di Gaza utara setelah gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas berlaku pada Jumat lalu, menurut laporan koresponden Anadolu.

Para pengungsi berangkat dari Gaza selatan ke rumah mereka di utara, di mana sebagian besarnya berjalan kaki.

Dilansir dari Antara, Minggu, 12 Oktober 2025, sejumlah warga melakukan perjalanan berjam-jam menggunakan beberapa kendaraan yang masih beroperasi di tengah kekurangan bahan bakar. Sedangkan sebagian lainnya menggunakan gerobak yang ditarik hewan, sepeda, dan sepeda motor.

Secara bersamaan, ribuan orang kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza tengah dan beberapa bagian timur Khan Younis di selatan melalui Jalan Al-Rashid di pesisir barat dan Jalan Salah al-Din di timur.

Ratusan warga warga yang mengungsi ini harus mendirikan tenda di atas reruntuhan rumah mereka setelah kembali.

Penarikan pasukan Israel secara bertahap menuju garis kuning selesai di hari Jumat sesuai dengan proposal 20 poin Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Pasukan militer Israel telah ditarik dari Kota Gaza di utara, kecuali permukiman Shejaiya dan sebagian permukiman Al-Tuffah dan Zeitoun; serta bagian tengah dan timur Khan Younis di selatan. Warga Palestina dilarang memasuki Beit Hanoun dan Beit Lahia di Gaza utara.

Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan pada Sabtu bahwa lebih dari 5.000 misi, termasuk operasi kemanusiaan, kesehatan, penyelamatan, dan bantuan, telah dilaksanakan dalam 24 jam terakhir di seluruh kegubernuran Gaza.

Trump pada Rabu mengumumkan bahwa Israel dan Hamas menyetujui pelaksanaan tahap pertama dari rencana 20 poin yang ia rancang pada 29 September, yang mencakup gencatan senjata di Gaza, pertukaran tawanan, dan penarikan bertahap pasukan Israel.

Tahap kedua dari rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Islam, serta pelucutan senjata Hamas.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina di daerah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan membuatnya tidak layak huni.

Baca juga:  Hamas Siap Bebaskan Seluruh 48 Sandera Israel di Gaza Senin Besok

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)