Polrestabes Surabaya Gandeng Psikiater Tangani 34 Pria Tersangka Pesta Gay

Surabaya: Polrestabes Surabaya menerapkan pendekatan berbeda dalam menangani 34 pria tersangka kasus pesta terlarang. Selain menjalani proses hukum, para tersangka akan mendapat pemeriksaan dan pendampingan psikologis dari dokter psikiater.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Edy Herwiyanto, menjelaskan kolaborasi dengan tenaga ahli kejiwaan ini bertujuan memberikan pemulihan mental dan sosial. Langkah ini diharapkan dapat membantu mereka kembali ke kehidupan normal.

"Kami bekerja sama dengan dokter psikiater. Rencananya seluruh tersangka akan menjalani pemeriksaan psikologis. Harapannya, mereka bisa dibantu untuk kembali ke kehidupan sebagaimana mestinya,” kata Edy, Kamis, 23 Oktober 2025.

Edy menyatakan pendekatan ini merupakan wujud komitmen kepolisian yang tidak hanya menegakkan hukum. Polisi juga berupaya memutus mata rantai perilaku menyimpang melalui intervensi psikis dan sosial.


 

“Tugas kami bukan sekadar menindak. Kami juga ingin membantu mereka agar tidak lagi mengulangi perbuatan serupa,” ujar Edy.

Edy menegaskan fenomena penyimpangan perilaku seksual di masyarakat tidak bisa diselesaikan hanya dengan penegakan hukum. Diperlukan kerja sama antara penegak hukum, pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat untuk memberikan edukasi serta pendampingan sosial.

“Polri tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan dukungan semua pihak agar fenomena seperti ini bisa diminimalkan,” tandas Edy.

Ke-34 tersangka ditetapkan setelah penggerebekan pesta terlarang di sebuah hotel kawasan Ngagel, Surabaya pada Minggu dini hari, 19 Oktober 2025. Mereka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.