Trump Isyaratkan Israel dapat Lanjutkan Serangan di Gaza

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Anadolu

Trump Isyaratkan Israel dapat Lanjutkan Serangan di Gaza

Fajar Nugraha • 16 October 2025 05:21

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Rabu 15 Oktober 2025 bahwa ia akan mempertimbangkan untuk mengizinkan Israel melanjutkan kampanye militer di Jalur Gaza. Ini dilakukan jika Hamas gagal menerapkan ketentuan perjanjian gencatan senjatanya.

"Apa yang terjadi dengan Hamas – itu akan segera diselesaikan," kata Trump kepada CNN dalam sebuah wawancara telepon, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis 16 Oktober 2025.

"Israel akan kembali ke jalan-jalan itu segera setelah saya mengatakannya. Jika Israel bisa masuk dan menghajar mereka habis-habisan, mereka akan melakukannya," jawab Trump ketika ditanya apa yang akan terjadi jika Hamas menolak untuk melucuti senjata.

"Saya harus menahan mereka," tambah Trump.

Trump mengatakan pembebasan 20 sandera Israel yang masih hidup adalah "yang terpenting," tetapi Hamas sekarang harus memenuhi komitmennya untuk mengembalikan jenazah sandera lainnya dan melucuti senjata.

Sementara itu, kelompok pejuang Palestina tersebut, pada hari Rabu, mengatakan akan menyerahkan jenazah dua tawanan Israel lainnya di Gaza nanti berdasarkan perjanjian gencatan senjata dengan Israel.

Sayap bersenjata kelompok tersebut, Brigade Qassam, mengatakan jenazah-jenazah tersebut akan diserahkan pada pukul 22.00 waktu setempat dan menambahkan bahwa mereka telah "mematuhi apa yang telah disepakati, menyerahkan semua tawanan hidup yang mereka tahan dan semua jenazah yang dapat mereka jangkau."

Hamas mengatakan bahwa evakuasi jenazah yang tersisa "membutuhkan upaya yang signifikan dan peralatan khusus" dan bahwa mereka "sedang bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini."

Pekan lalu, Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas menyetujui tahap pertama dari rencana yang ia ajukan pada 29 September untuk membawa gencatan senjata ke Gaza, membebaskan semua tawanan Israel dengan imbalan tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza. Tahap pertama kesepakatan tersebut mulai berlaku pada hari Jumat.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Hamas membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup dan menyerahkan jenazah delapan tawanan dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina.

Tahap kedua dari rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza, tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan multinasional, dan pelucutan senjata Hamas.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.900 warga Palestina di daerah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan membuatnya hampir tidak dapat dihuni.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)