Anggota BKSAP DPR dari Fraksi NasDem, Amelia Anggraini (ketiga dari kanan). Dok. Istimewa
Fachri Audhia Hafiez • 23 July 2025 09:54
Jakarta: Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR dari Fraksi NasDem, Amelia Anggraini, mengatakan perempuan harus menjadi bagian penting dalam perdamaian dan pembangunan dunia. Namun, hal itu terus menemui hambatan.
Hal itu disampaikan Amelia saat mewakili DPR bicara di Parliamentary Forum at the 2025 UN High Level Political Forum on Sustainable Development pada markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York.
"Dalam sesi khusus mengenai peran parlemen dalam mewujudkan SDG 5: Gender Equality, saya menegaskan bahwa pencapaian kesetaraan gender saat ini masih terhambat, terutama akibat konflik dan perang bersenjata yang berkepanjangan di berbagai belahan dunia," ujar Amelia melalui keterangan tertulis, Rabu, 23 Juli 2025.
Amelia menyoroti korban terbesar dalam konflik adalah perempuan dan anak-anak. Sejak Oktober 2023, lebih dari 70 persen korban sipil di Palestina adalah perempuan dan anak perempuan.
"Ini menandakan bahwa krisis kemanusiaan memiliki dimensi gender yang mendalam, dan tidak bisa diabaikan dalam agenda pembangunan global," ujar Amelia.
Baca Juga:
Perempuan Didorong Punya Kedaulatan Digital, Ini Alasannya |
Anggota Komisi I DPR itu berpandangan perempuan sejatinya memiliki peran strategis. Misalnya, dalam proses perdamaian, pembangunan ekonomi, dan penciptaan keadilan sosial.
"Keterlibatan perempuan dalam proses pengambilan kebijakan di berbagai lini bukan hanya soal representasi, tetapi menyangkut keberlanjutan demokrasi dan pemulihan pascakonflik yang lebih inklusif," ucap dia.
Amelia mencontohkan kondisi Indonesia mengenai keterwakilan perempuan di Parlemen. Jumlahnya meningkat dari 9 persen pada 1999 menjadi 22 persen di 2024.
"Ini adalah hasil dari kebijakan afirmatif, termasuk penerapan kuota 30 persen dan sistem zipper dalam pencalonan legislatif. Sistem ini bahkan mendapat apresiasi dari berbagai negara sebagai praktik baik yang dapat direplikasi untuk memperkuat partisipasi perempuan dalam politik," kata Amelia.