Pejabat Senior Hamas: Muhammad Sinwar Masih Hidup

Muhammad Sinwar. (Dok. Pasukan Keamanan Israel)

Pejabat Senior Hamas: Muhammad Sinwar Masih Hidup

Riza Aslam Khaeron • 21 May 2025 10:49

Tehran: Pejabat senior Hamas membantah klaim Israel yang menyebut bahwa Muhammad Sinwar telah tewas dalam serangan udara di Khan Yunis, Gaza. Dalam wawancaranya dengan Tehran Times, Osama Hamdan, anggota Biro Politik Hamas, menyatakan bahwa Muhammad Sinwar masih hidup dan sedang bertempur di wilayah Gaza yang terkepung.

"Ini adalah klaim palsu yang dibuat Israel untuk membenarkan pengeboman rumah sakit," ujar Hamdan, Teheran, Minggu, 19 Mei 2025, dikutip dari Tehran Times.

Sebelumnya, laporan media Arab Saudi Al-Hadath, mengutip sumber anonim, menyatakan bahwa jasad Muhammad Sinwar ditemukan di sebuah terowongan di bawah Rumah Sakit Eropa, Khan Yunis, bersama sepuluh ajudannya.

Serangan tersebut terjadi pada Selasa, 13 Mei 2025, dan menargetkan kompleks komando bawah tanah yang diyakini sebagai tempat persembunyian Sinwar. Beberapa jam kemudian, IDF melancarkan serangan lanjutan untuk mencegah siapa pun mendekati lokasi.

Media Israel juga melaporkan bahwa saudara mereka, Zakaria Sinwar, tewas pada Sabtu malam, 17 Mei 2025, dalam serangan udara di Nuseirat bersama tiga anaknya. Zakaria dikenal sebagai dosen di Universitas Islam Gaza. Selain itu, seorang komandan Brigade Rafah, Mohammad Shabana, juga disebut tewas dalam serangan yang sama, meski belum ada konfirmasi resmi.

Namun, hingga kini, Israel belum mengeluarkan konfirmasi resmi atas kematian Muhammad Sinwar.

"Tidak ada konfirmasi resmi, tetapi berdasarkan semua indikasi, Muhammad Sinwar telah dieliminasi," ucap Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengutip pernyataannya di Komite Luar Negeri dan Pertahanan, Minggu, 18 Mei 2025, dikutip dari The Times of Israel.
 

Baca Juga:
Media Saudi: Jasad Pemimpin Hamas, Muhammad Sinwar Ditemukan di Terowongan Gaza

Hamdan menegaskan bahwa informasi dari lapangan menunjukkan Sinwar masih hidup dan aktif memimpin perlawanan.

"Saudara-saudara kami di Gaza telah meyakinkan bahwa Muhammad Sinwar hidup dan masih bertempur melawan musuh dengan tegas," ujarnya kepada Tehran Times, Minggu, 19 Mei 2025.

Hamas menyebut tuduhan Israel tentang pembunuhan Sinwar hanya bagian dari kampanye propaganda yang digunakan untuk membenarkan serangan terhadap infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit. Tehran Times menuliskan bahwa "Rezim Israel secara rutin menyerang rumah sakit dan situs sipil lainnya sejak awal perang yang menghancurkan di Gaza 19 bulan lalu."

Tehran Times juga mencatat bahwa Israel sebelumnya beberapa kali mengklaim tokoh Hamas telah terbunuh, seperti Yahya Sinwar namun tokoh-tokoh tersebut kemudian muncul kembali dalam pertempuran, sebelum akhirnya dipastikan tewas pada bulan Oktober 2024.

Namun, hal yang sama bisa juga dikatakan untuk Hamas. Organisasi tersebut sebelumnya membantah kematian Muhammad Deif yang diklaim dibunuh Israel pada pertengahan tahun 2024, sebelum akhirnya diakui setelah gencatan senjata awal tahun 2025.

Tehran Times menambahkan bahwa lebih dari 60.000 orang telah dibunuh dalam serangan Israel ke Gaza, namun Israel sendiri belum berhasil mendekati tujuan utamanya, yakni membongkar total struktur Hamas dan menurutnya hanya berhasil menimbulkan penderitaan sipil.

Sejak pembunuhan Yahya Sinwar dan Muhammad Deif pada tahun 2024, Muhammad Sinwar diyakini telah mengambil alih kepemimpinan sayap militer Hamas di Gaza. Ia menjadi tokoh utama yang paling dicari oleh Israel dan dianggap sebagai penghalang utama dalam negosiasi pembebasan sandera.

Hamdan juga menolak usulan dari negara-negara Barat agar Hamas meletakkan senjata demi perdamaian. Tehran Times menuliskan bahwa di Tepi Barat, di mana tidak ada kekuatan bersenjata seperti Hamas atau Jihad Islam, rakyat Palestina tetap mengalami penindasan sistematis oleh Israel. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)