?Kampanye Jaga Bumi mampu mengurangi emisi karbon 161 Ribu Kg CO2. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 19 September 2025 11:29
Jakarta: Indonesia terus menghadapi tantangan serius terkait timbulan sampah elektronik (e-waste). Berdasarkan Global E-Waste Monitor 2024, produksi e-waste tumbuh lima kali lebih cepat dibandingkan kapasitas daur ulang dunia.
Tren serupa terjadi di Indonesia, dengan timbunan e-waste diperkirakan naik dari 2,1 juta ton pada 2023 menjadi 4,4 juta ton di 2030. Kondisi ini menjadi ancaman nyata bagi lingkungan, kesehatan, dan masyarakat.
Group Chief of HC , GA, Litigation & CSR Erajaya Group, Jimmy Perangin Angin, mengatakan erafone melalui kampanye Jaga Bumi yang dillakukan pada tahun ini berhasil mengumpulkan 2.255 unit e-waste. Secara lingkungan, capaian ini setara pengurangan emisi karbon sebesar 161.700 kg CO?, penghematan energi sebesar kurang lebih 301.261 kWh, serta pengurangan kebutuhan lahan TPA/landfill seluas 10 m².
“Angka-angka ini membuktikan bahwa langkah kecil dari konsumen, jika difasilitasi dengan benar, dapat memberikan dampak lingkungan yang signifikan dan terukur. Dengan cara ini, kita tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga bersama-sama membangun ekosistem pengelolaan e-waste yang inklusif, terstruktur, dan berkelanjutan,” tegas Jimmy di acara konferensi pers Harmoni Bumi Bebas E-Waste di Denpasar, Bali, Kamis, 18 September 2025.
Jimmy mengatakan sebagai grup usaha yang bergerak di bidang retail teknologi, Erajaya berkomitmen untuk menjadikan keberlanjutan sebagai budaya dan bagian dari tanggung jawab utama perusahaan di seluruh vertikal bisnis.
Baca Juga:
Perusahaan Indonesia Didorong Adopsi Solusi Logistik Ramah Lingkungan |