Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sedang berada di lokasi pengungsian korban banjir bandang di Kayu Pasak Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, beberapa waktu lalu. ANTARA/Yusrizal.
Silvana Febiari • 17 December 2025 14:41
Agam: Sebanyak 4.330 warga Kabupaten Agam, Sumatra Barat masih mengungsi akibat bencana hidrometeorologi yang melanda beberapa minggu lalu. Kondisi ini menunjukkan dampak bencana masih dirasakan masyarakat setempat.
"Sebanyak 4.330 jiwa warga Agam mengungsi di 48 titik berdasarkan data Selasa (16 Desember) pukul 20.00 WIB," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Rahmat Lasmono, dikutip dari Antara, Rabu, 17 Desember 2025.
Rahmat mengatakan, 4.330 warga itu berasal dari Kecamatan Palembayan sebanyak 1.261 orang yang mengungsi di 15 titik dan Kecamatan Palupuh 198 orang mengungsi di tiga titik. Sedangkan di Kecamatan Tanjung Raya ada 2.192 orang mengungsi di 19 titik.
Kemudian, Kecamatan Ampek Koto 49 orang mengungsi di lima titik. Kecamatan Malalak 280 orang mengungsi di satu titik dan Kecamatan Matur 350 orang mengungsi di enam titik.
Kebutuhan makanan mereka disuplai dari dapur umum yang disediakan Dinas Sosial Agam, pemerintah nagari, dan dibentuk warga. "Mereka mengungsi setelah rumah mengalami rusak dampak
banjir bandang, longsor dan lainnya melanda daerah itu. Termasuk berada di daerah zona merah," ujar Rahmat.

Proses perbaikan jalan rusak dampak banjir bandang yang melanda Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Selasa, 16 Desember 2025. ANTARA/Yusrizal
Bencana alam itu mengakibatkan 192 orang meninggal dunia. Sementara korban yang belum ditemukan 72 orang dan korban dirawat delapan orang.
"Saat ini proses pencarian masih berlanjut dengan melibatkan TNI, Polri, Basarnas dan relawan," ungkap Rahmat.
Rahmat menjelaskan, sebanyak 472 rumah rusak ringan, 290 rusak sedang, 838 rusak berat 838, 114 fasilitas
pendidikan rusak, serta merusak 11 fasilitas pendidikan. Untuk jembatan yang rusak berada di 49 titik, jalan yang rusak di 69 titik, lahan pertanian yang rusak mencapai 1.948,23 hektare, dan lainnya.