Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto
Annisa ayu artanti • 20 December 2024 16:25
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan akhir pekan, setelah sebelumnya pada perdagangan kemarin mata uang Garuda itu babak belur.
Mengacu data Bloomberg, Jumat, 20 Desember 2024, rupiah menguat 91 poin atau 0,56 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin menjadi Rp16.221,5 per USD.
Berdasarkan data
Yahoo Finance, rupiah juga menguat 94 persen sore ini atau 0,58 persen menjadi Rp16.190 per USD.
Sebelumnya, pemerintah menanggapi santai perihal penurunan nilai tukar rupiah dalam tiga hari terakhir.
Ilustrasi. Foto: MI/Susanto
Penguatan ekonomi Amerika Serikat
Alasannya, fluktuasi nilai tukar itu juga disebut terjadi karena ada penguatan ekonomi Amerika Serikat.
“Baru berapa hari, kemarin juga. Namanya kurs naik turun. (Ekonomi) Amerika memang lagi menguat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa hari lalu.
Pemerintah, lanjutnya, juga tak khawatir berlebih perihal pergerakan nilai tukar tersebut. Padahal dalam asumsi awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, nilai tukar rupiah diasumsikan Rp15.000 per USD.
Lalu pada tengah tahun, pemerintah merevisi asumsi nilai tukar menjadi di kisaran Rp15.900 hingga Rp16.100. Perubahan itu dilakukan lantaran pada tengah tahun nilai tukar rupiah telah mencapai Rp15.900, melampaui asumsi awal dalam APBN.
Sementara itu, Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar AS tengah melemah pada perdagangan Jumat. Saat ini para investor sedang menunggu data ekonomi Amerika Serikat lainnya seperti data indeks harga PCE, yang menjadi ukuran inflasi pilihan The Fed.
"Para investor kini tengah menunggu rilis data indeks harga PCE, ukuran inflasi pilihan Fed, untuk mendapatkan wawasan lebih jauh mengenai prospek ekonomi AS." tutur dia.