Jadi Andalan Pemerintah, Pemodal Asing Diharap Bisa Bikin Ekonomi RI Menjulang

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Dokumen Kemenko Perekonomian.

Jadi Andalan Pemerintah, Pemodal Asing Diharap Bisa Bikin Ekonomi RI Menjulang

Media Indonesia • 28 March 2024 12:22

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui jika Indonesia akan tetap mengandalkan penanaman modal asing (PMA) sebagai mesin pertumbuhan investasi di Tanah Air. Itu diharapkan dapat mendongkrak kinerja pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.

"Dalam 10 tahun terakhir, investasi menjadi salah satu pendorong kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah tetap mengandalkan penanaman modal asing," kata Airlangga di sela-sela penyelenggaraan Indonesia-Singapore Business Forum 2024 di Singapura seperti dikutip dari siaran pers, Kamis, 28 Maret 2024.

Airlangga menambahkan, peluang investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia juga terbuka lebar untuk dimanfaatkan penanam modal. Pemerintah Indonesia, sebutnya, akan terus mendorong pengembangan KEK di berbagai wilayah.

Salah satu KEK yang menurut Airlangga cocok untuk investor Singapura ialah KEK di Bali. "Di wilayah Sanur, terdapat hotel yang dikonversikan menjadi rumah sakit atau klinik kesehatan. Sementara di KEK Kura Kura terdapat peluang investasi di bidang pendidikan dan pariwisata," tutur dia.
 

Baca juga: Kesepakatan Investasi Swasta di Asia Pasifik Menurun
 

Industri padat karya hingga otoritas perpajakan


Lebih lanjut, Airlangga juga menggarisbawahi perlunya terus mengembangkan industri padat karya di samping industri padat modal, seperti industri tekstil dan fesyen.

Selanjutnya, menjawab pertanyaan terkait sistem perpajakan dalam kabinet baru, Airlangga memberikan ilustrasi tentang gagasan pembentukan lembaga perpajakan yang terpisah dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Saat ini otoritas perpajakan berada pada Direktorat Jenderal di bawah Kementerian Keuangan. Otoritas Perpajakan dapat saja terpisah menjadi lembaga tersendiri yang berada langsung di bawah presiden, untuk menyeimbangkan checks and balances," jelas Airlangga.
 
(M ILHAM RAMADHAN)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)