Inggris. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 7 November 2023 19:33
London: Kepala Ekonom Bank of England (BOE) Huw Pill mengatakan inflasi Inggris akan segera turun sejalan dengan fenomena yang dialami negara-negara lainnya. Pill mengatakan akan ada penurunan tajam lebih lanjut dalam tingkat inflasi hingga di bawah lima persen pada Oktober yang akan mengurangi kesenjangan kenaikan harga di Inggris, Amerika Serikat, dan zona Uni Eropa.
BOE mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 5,25 persen untuk pertemuan kedua berturut-turut minggu lalu, namun Inggris masih memiliki inflasi tertinggi di antara negara-negara G7 dengan inflasi sebesar 6,7 persen. Pill memperkirakan inflasi Inggris akan mulai menyusut.
"Kita telah bergerak sedikit lebih tinggi, atau dalam beberapa kasus jauh lebih tinggi dibandingkan Amerika, namun menurut saya kekuatan tersebut tidak terlalu kuat. Kita akan melihat Inggris turun ke tingkat yang lebih sebanding dengan apa yang kita lihat di negara-negara lain di dunia," tegas dia, dilansir Channel News Asia, Selasa, 7 November 2023.
Perkiraan baru BOE yang dirilis minggu lalu memperkirakan inflasi akan turun menjadi 4,8 persen pada Oktober karena tagihan energi rumah tangga kembali turun. Kenaikan ini akan menandai perlambatan tajam dari 6,7 persen pada September, namun masih lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga terbaru sebesar 3,7 persen yang terjadi di AS dan kenaikan 2,9 persen di zona Euro.
Pill mengatakan cara tagihan energi konsumen ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah adalah salah satu penyebab menjaga tingkat inflasi Inggris di atas negara-negara lain.
"Apa yang belum kita lihat adalah harga gas telah turun cukup drastis selama setahun terakhir, namun karena pembatasan ini maka Ofgem hanya bergerak (setiap) tiga bulan, kemampuan harga dasar energi untuk mempengaruhi inflasi Inggris, hal ini cenderung memakan waktu lebih lama dibandingkan di negara lain,” kata dia.