Ketua Fed Jerome Powell. Foto: Xinhua/Liu Jie
Annisa Ayu Artanti • 14 December 2023 08:09
Washington: Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tidak berubah pada level tertinggi 22 tahun di 5,25 persen hingga 5,5 persen karena inflasi terus mendingin.
Keputusan itu menandakan berakhirnya siklus kenaikan suku bunga dan kemungkinan penurunan suku bunga tahun depan.
"Indikator-indikator terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan aktivitas ekonomi telah melambat dari laju yang kuat pada kuartal ketiga," kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan selama dua hari, dilansir Xinhua, Kamis, 14 Desember 2023.
"Pertambahan lapangan kerja telah moderat sejak awal tahun ini tetapi tetap kuat, dan tingkat pengangguran tetap rendah. Inflasi telah mereda selama setahun terakhir tetapi tetap tinggi," kata komite tersebut.
Mengenai inflasi, bank sentral membuat kemajuan nyata. Namun Ketua Fed Jerome Powell mengatakan, pihaknya masih harus menempuh jalan panjang.
"Jika Anda melihat ukuran 12 bulan, Anda masih jauh di atas dua persen - Anda sebenarnya berada di atas tiga persen pada PCE inti hingga November," kata Powell, mengacu pada indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi, pengukur inflasi yang lebih disukai The Fed.
"Tidak ada yang menyatakan kemenangan. Hal itu terlalu dini. Dan kami tidak dapat menjamin kemajuan ini," ucap Powell.
"Jadi, kami bergerak dengan hati-hati dalam membuat penilaian apakah kami perlu berbuat lebih banyak atau tidak," jelas Powell.
Selama tiga bulan terakhir, kenaikan gaji rata-rata 204.000 pekerjaan per bulan. Menurutnya, laju yang kuat yang masih di bawah yang terlihat di awal tahun ini, dengan mencatat tingkat pengangguran tetap rendah di 3,7 persen.
Baca juga: Goldman Sachs Proyeksikan The Fed Dua Kali Turunkan Suku Bunga