Hamas Kutuk Tindakan AS yang Lagi-lagi Gunakan Veto di PBB

Salah satu pertemuan di DK PBB. Foto: EFE-EPA

Hamas Kutuk Tindakan AS yang Lagi-lagi Gunakan Veto di PBB

Fajar Nugraha • 19 April 2024 07:59

Gaza: Kelompok pejuang Palestina, Hamas mengutuk Amerika Serikat (AS) karena menggunakan hak vetonya terhadap rancangan resolusi yang akan memberikan Palestina keanggotaan penuh di PBB.

 

Draf tersebut –,yang diajukan oleh Aljazair, mewakili Kelompok Arab,– mendapat dukungan dari 12 negara tetapi diblokir oleh veto AS. Sementara Inggris dan Swiss memberikan suara abstain.

 

Dalam pernyataan yang dirilis Jumat 19 April 2024, dini hari waktu setempat, Hamas mengkritik sikap AS yang menentang hak rakyat Palestina atas penentuan nasib sendiri dan kenegaraan, serta mendukung apa yang disebutnya sebagai ‘entitas pendudukan fasis’ Israel.

 

Baca: Tak Pernah Lelah Dukung Israel, AS Kini Veto Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB.

 

“AS mengisolasi diri dari konsensus internasional yang mendukung hak-hak Palestina. Kami menyerukan masyarakat internasional untuk menekan AS agar mengubah posisinya dan mendukung aspirasi Palestina untuk sebuah negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” pernyataan Hamas, seperti dikutip Al Jazeera.

 

“Hamas terima kasih kepada Aljazair, Kelompok Arab, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan negara-negara non-blok yang mendukung resolusi tersebut,” imbuh pernyataan Hamas.

 

Alasan veto AS

Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood berbicara setelah pemungutan suara di pertemuan DK PBB tersebut. Menurutnya Amerika Serikat “telah bekerja dengan penuh semangat dan tekad untuk mendukung negara Palestina dalam konteks perjanjian perdamaian komprehensif yang akan menyelesaikan konflik Israel-Palestina secara permanen”.

 

“Sejak serangan 7 Oktober, Presiden Biden sudah menegaskan bahwa perdamaian berkelanjutan di kawasan hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara dengan jaminan keamanan Israel,” kata Dubes Wood setelah mengangkat tangannya untuk memberikan suara menentang dan memveto resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.

 

“Tidak ada jalan lain yang menjamin keamanan dan masa depan Israel sebagai negara Yahudi yang demokratis,” lanjut Wood.

 

Dia mengatakan bahwa “ada pertanyaan yang belum terselesaikan mengenai apakah pemohon memenuhi kriteria untuk dianggap sebagai negara”.

 

“Kami telah lama meminta Otoritas Palestina untuk melakukan reformasi yang diperlukan guna membantu menetapkan atribut kesiapan untuk menjadi negara dan mencatat bahwa Hamas, saat ini menggunakan kekuatan dan pengaruhnya di Gaza, yang merupakan bagian integral dari negara yang diimpikan dalam resolusi ini," ucap Wood.

 

Cibiran Israel

Sementara Israel terus merasa puas dengan dukungan Amerika Serikat yang diberikan kepada mereka. Menlu Israel Katz mengatakan bahwa resolusi PBB untuk Palestina itu adalah ‘usulan yang memalukan’.

 

Menlu Katz memuji Amerika Serikat karena memveto resolusi DK PBB. “Sungguh keterlaluan bahkan setengah tahun setelah pembantaian 7 Oktober, Dewan Keamanan PBB gagal mengutuk kejahatan mengerikan Hamas,” tulisnya Katz di platform X.

 

“Israel akan terus berperang sampai jatuhnya Hamas dan pembebasan seluruh 133 orang Israel yang diculik,” pungkas Katz.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)