Ilustrasi dolar AS. Foto: pngtree
Annisa ayu artanti • 24 September 2024 08:21
Melansir Channel News Asia, Selasa, 24 September 2024, S&P Global mengatakan Indeks Output PMI Komposit AS, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, sedikit berubah pada 54,4 bulan ini dibandingkan dengan angka akhir 54,6 pada bulan Agustus, dengan angka di atas 50 yang menandakan ekspansi.
Indeks dolar, yang melacak kinerjanya terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, naik 0,05 persen menjadi 100,83 setelah naik setinggi 101,23 pada sesi sebelumnya.
Euro turun 0,39 persen menjadi USD1,112 dan berada di jalur penurunan harian terbesar sejak 9 September.
Aktivitas bisnis AS stabil di bulan September, namun harga rata-rata barang dan jasa naik pada laju tercepat dalam enam bulan terakhir, yang mungkin menunjukkan percepatan inflasi di bulan-bulan mendatang.
.jpg)
Ilusrasi dolar AS. Foto: MI/Rommy Pujianto
Data ini muncul setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin minggu lalu, dan beberapa pejabat berkomentar pada Senin langkah ini dimaksudkan untuk mempertahankan keseimbangan yang muncul dan sehat dalam perekonomian.
“Apa yang sebagian besar kita lihat adalah ekspektasi suku bunga, sebagian besar mengharapkan The Fed untuk memimpin dan menjadi relatif lebih agresif dalam hal pemangkasan suku bunga, secara historis hal tersebut merupakan interpretasi yang masuk akal,” kata Michael Green, manajer portofolio dan kepala strategi di Simplify Asset Management di New York.
“Apapun yang akan menyebabkan pasar untuk melakukan reprice lebih dekat ke arah yang diinginkan oleh the Fed, kemungkinan akan memberikan setidaknya beberapa keuntungan untuk dolar AS," tutur dia.
Seperti diketahui, dolar AS jatuh pada minggu ketiga berturut-turut minggu lalu, setelah penurunan suku bunga The Fed, dan beberapa pejabat The Fed dijadwalkan untuk berbicara minggu ini termasuk, Ketua The Fed Jerome Powell, serta Gubernur Michelle Bowman, Lisa Cook, dan Adriana Kugler.