Dolar AS Menguat

Ilustrasi dolar AS. Foto: MI

Dolar AS Menguat

Husen Miftahudin • 21 September 2024 10:49

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap yen pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), mencapai level tertinggi dalam dua minggu, setelah Bank of Japan tidak mengubah suku bunga dan mengindikasikan mereka tidak terburu-buru untuk menaikkannya lagi.
 
BOJ mampu meluangkan waktu untuk mengamati dampak dari ketidakpastian ekonomi global, Gubernur Kazuo Ueda mengatakan dalam konferensi pers setelah langkah bank sentral, menambahkan keputusan kebijakan moneternya akan didasarkan pada perkembangan ekonomi, harga, dan keuangan. BOJ mempertahankan suku bunga tetap pada 0,25 persen, sebuah langkah yang diharapkan secara luas.
 
Dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu, 21 September 2024, dolar naik setinggi 144,50 yen, mencapai level tertinggi sejak awal September. Dolar terakhir naik 0,92 persen pada 143,92.
 
Euro juga menguat terhadap yen, naik 0,93 persen menjadi 160,59. Dolar telah diperdagangkan dengan cara yang tidak menentu sejak Fed memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya.
 
Namun, terhadap dolar, euro melemah 0,01 persen menjadi USD1,115925. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap mata uang utama, naik sedikit menjadi 100,75 dan sedikit di atas level terendah satu tahun.
 

Baca juga: Rupiah Jumat Sore Ditutup Meroket 0,58% ke Level Rp15.150/USD
 

Fed bakal pangkas suku bunga lagi

 
Pasar menyiratkan peluang hampir 49 persen Fed akan memberikan penurunan suku bunga 50 basis poin lagi pada November dan telah memperkirakan penurunan sebesar 74,8 bps pada akhir tahun ini.
 
Suku bunga kebijakan Fed diharapkan pada akhir 2025 akan mencapai 2,85 persen, yang sekarang dianggap sebagai estimasi Fed atas suku bunga netral. Prospek dovish tersebut telah meningkatkan harapan akan pertumbuhan ekonomi AS yang berkelanjutan dan memicu reli besar dalam aset berisiko.
 
Mata uang yang memanfaatkan pertumbuhan global dan harga komoditas juga diuntungkan, dengan dolar Australia mencapai setinggi USD0,68285. Terakhir turun 0,13 persen menjadi USD0,68060.
 
Tiongkok secara tak terduga membiarkan suku bunga acuan pinjaman tidak berubah pada penetapan bulanan pada Jumat. Beijing telah mengisyaratkan langkah-langkah stimulus lainnya, yang dimungkinkan sebagian oleh pelonggaran agresif Fed yang mendorong dolar ke level terendah dalam 16 bulan terhadap yuan.
 
Bank-bank besar milik negara Tiongkok terlihat membeli dolar di pasar valuta asing spot dalam negeri pada Jumat untuk mencegah yuan terapresiasi terlalu cepat, kata dua orang yang mengetahui masalah tersebut. Dolar melemah 0,23 persen menjadi 7,043 terhadap yuan Tiongkok di luar negeri.
 
Sementara itu, Bank of England mempertahankan suku bunga tidak berubah pada Kamis, dengan gubernurnya mengatakan bank sentral harus berhati-hati untuk tidak memangkas terlalu cepat atau terlalu banyak. Pound naik 0,24 persen pada USD1,33180, didukung oleh rilis data penjualan ritel Inggris yang kuat pada Jumat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)