Bank Sentral Pakistan Pangkas Suku Bunga Sebesar 250 Bps

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Bank Sentral Pakistan Pangkas Suku Bunga Sebesar 250 Bps

Ade Hapsari Lestarini • 5 November 2024 14:36

Islamabad: Bank Negara Pakistan (SBP) mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar 250 basis poin (bps) menjadi 15 persen yang berlaku mulai Selasa, 5 November 2024.

Menurut SPB, keputusan ini dibuat setelah Monetary Policy Committee (MPC) mencatat inflasi telah menurun lebih cepat dari yang diharapkan dan mendekati kisaran target jangka menengahnya pada Oktober.

"MPC menilai sikap kebijakan moneter yang ketat terus memainkan peran penting dalam mempertahankan tren penurunan inflasi," kata SBP, dilansir Xinhua, Selasa, 5 November 2024.

SBP juga menambahkan, penurunan tajam inflasi pangan, harga minyak dunia yang menguntungkan, dan tidak adanya penyesuaian yang diharapkan dalam tarif gas telah mempercepat laju disinflasi.

SBP mengatakan inflasi umum dari tahun ke tahun menurun dari 9,6 persen pada Agustus, menjadi 6,9 persen pada September, dan 7,2 persen pada Oktober dengan berbagai faktor penyebab.


Ilustrasi bendera Pakistan. Foto: Unsplash.

 

Baca juga: Laju Inflasi Pakistan Melambat
 

Inflasi rata-rata akan di bawah perkiraan


Bank Sentral memperkirakan inflasi rata-rata untuk tahun fiskal yang sedang berjalan mulai Juli 2024-Juni 2025 akan jauh di bawah perkiraan sebelumnya sebesar 11,5-13,5 persen.

Bank tersebut menambahkan, persetujuan program Fasilitas Dana Perpanjangan untuk Pakistan oleh Dana Moneter Internasional mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan prospek realisasi arus masuk eksternal yang direncanakan.

SBP menyoroti peningkatan bertahap dalam aktivitas ekonomi yang didukung oleh peningkatan produksi tanaman utama, termasuk beras dan tebu, peningkatan aktivitas industri di bidang tekstil, makanan, otomotif, dan industri terkait.

Bank tersebut mengatakan selama transaksi berjalan di negara itu, membukukan surplus untuk dua bulan berturut-turut pada September 2024, mempersempit defisit kumulatif menjadi USD98 juta karena kuatnya remitansi pekerja dan peningkatan ekspor.

SBP mengatakan, selama kuartal pertama tahun fiskal yang sedang berjalan, data fiskal dan primer Pakistan mencatat surplus masing-masing sebesar 1,4 persen dan 2,4 persen dari produk domestik bruto, didorong oleh laba tinggi SBP dan pendapatan bukan pajak. (Ridini Batmaro)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)